Jusuf Kalla Bangga Bisa Bangun PLTA Senilai Rp17 Triliun Pakai Tamatan STM, JK: Tidak Ada Orang Asing di Sini

JK mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian PLTA di Poso

Muhammad Yunus
Jum'at, 25 Februari 2022 | 14:10 WIB
Jusuf Kalla Bangga Bisa Bangun PLTA Senilai Rp17 Triliun Pakai Tamatan STM, JK: Tidak Ada Orang Asing di Sini
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 sekaligus Pendiri Kalla Group, Jusuf Kalla atau JK saat berpidato pada Peresmian PLTA Poso Energy 515 MW dan PLTA Malea Energy 90 MW, Kabupaten Poso, Jumat (25/2/2022). (Tangkap Layar/YouTube Sekretariat Presiden).
Area Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Unit 2 di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (16/8).
Area Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Unit 2 di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (16/8).

Diresmikan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso dan PLTA Malea Energy, Jumat, (25/2/2022). Pembangkit listrik dengan total 605 MW itu adalah milik Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla.

Peresmian di pusatkan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, bertempat di PLTA Poso Energy yang memiliki 515 MW. Sedangkan PLTA Malea Energy yang berkekuatan 90 MW berlokasi di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi dua PLTA milik JK tersebut. Ia menegaskan, dua PLTA tersebut merupakan bagian dari komitmen global untuk menggeser penggunaan energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) atau energi hijau.

Baca Juga:Jusuf Kalla Mengeluh ke Presiden Jokowi: Ini Proses Negosiasinya Lima Tahun Pak, Baru Negosiasi

"Saat ini, global mendesak untuk menggeser pemakaian energi fosil utamanya batubara untuk masuk ke energi hijau,” kata Jokowi.

Jokowi optimis, jika Indonesia mampu melakukan penggunaan energi fosil ke energi hijau. Pasalnya berdasarkan hitungan, kata Jokowi, Indonesia memiliki potensi energi hijau sekitar 418 Giga Watt.

"Hitungan 418 ribu MW baik itu dari yang ada di sini hydro power, baik itu juga dari geothermal ada 29 ribu MW, baik itu dari tenaga surya, angin, adalagi panas permukaan laut. Semuanya ada di kita," katanya.

Sehingga bukan tidak mungkin, kesepakatan Indonesia dengan dunia bisa diselesaikan. “Yakni 2025 harus 35 persen hingga di titik 0 persen emisi pada tahun 2060,” tegasnya lagi.

Disisi lain Jokowi mengakui, jika pekerjaan itu tidak mudah. "Ini bukan pekerjaan mudah karena sudah terlanjur ada PLTU-PLTU kita," tegasnya.

Baca Juga:Presiden Joko Widodo Resmikan PLTA Poso Energy dan PLTA Malea Energy Milik Kalla Group

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini