Warga Palu Dilarang Memberi Makan dan Bermain Bersama Buaya di Sungai

Dapat membahayakan keselamatan nyawa warga

Muhammad Yunus
Senin, 21 Februari 2022 | 16:48 WIB
Warga Palu Dilarang Memberi Makan dan Bermain Bersama Buaya di Sungai
Warga mengelilingi buaya terjerat ban di Sungai Palu, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/2/2022) [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah mengimbau warga. Tidak memberi makan dan mengajak bermain buaya yang memiliki habitat di Sungai Palu.

Kepala BKSDA Provinsi Sulteng Hasmuni Hasmar mengatakan, memberi makan dan mengganggu dengan mengajak bermain buaya di Sungai Palu dapat membahayakan keselamatan nyawa warga. Karena buaya termasuk kategori satwa liar dan buas.

"Kalau cuaca panas biasa buaya berjemur di permukaan sungai yang dangkal. Kalau sudah berjemur warga berkumpul untuk bermain dan memberinya makan ayam. Kalau sudah diberi makan, buaya akan mengingat tempat dia diberi makan dan akan selalu datang ke situ supaya diberi makan. Itu dapat membahayakan keselamatan warga," katanya, Senin 21 Februari 2022.

Ia mengatakan buaya di Sungai Palu tidak perlu diberi makan. Sebab di Sungai Palu terdapat makanan satwa tersebut.

Baca Juga:Buaya 5 Meter yang Sempat Terkam Warga Indragiri Hilir Berhasil Ditangkap

Selain itu buaya tidak boleh diajak bermain. Sebab apa yang dilakukan oleh warga meski niatnya ingin mengajak bermain dianggap oleh buaya sebagai ancaman.

Jika merasa terancam buaya akan melakukan perlawanan atau perlindungan dengan cara melakukan penyerangan.

"Kalau buaya tersebut keluar dari habitatnya di Sungai Palu dan naik ke pemukiman maka mengancam keselamatan dan keamanan warga sehingga akan kami tembak. Namun jika buaya hanya berjemur di permukaan sungai yang dangkal kemudian datang warga untuk mengganggu, maka yang salah warganya," ujarnya.

Oleh karena itu, Hasmuni menyatakan pihaknya memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga. Khusus warga yang tinggal di bantaran sungai. Agar tidak lengah dan selalu waspada. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti menjadi korban serangan buaya.

Selain itu pihaknya juga memasang tanda bahaya dan larangan beraktivitas di sejumlah titik di Sungai Palu dan Teluk Palu. Karena menjadi lokasi buaya berkeliaran agar terhindar dari ancaman serangan buaya.

Baca Juga:Viral Detik-detik Petani Diterkam Buaya, Temannya Malah Asik Ngonten

"Berdasarkan hasil penelitian tahun 2018, ada 36 ekor buaya yang tinggal dan hidup serta berkembang biak di Sungai Palu. Beberapa waktu lalu lima ekor telah ditangkap sehingga sampai saat ini tersisa 31 ekor," tambahnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini