Pertama Kali Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Beri Sambutan Perayaan Injil Masuk Tanah Papua

Perayaan ibadah ucapan syukur Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-167 tahun

Muhammad Yunus
Senin, 07 Februari 2022 | 08:29 WIB
Pertama Kali Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Beri Sambutan Perayaan Injil Masuk Tanah Papua
Gubernur Papua Lukas Enembe bersama forkopimda saat perayaan Hari Pekabaran Injil 167 Tahun di Tanah Papua [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Pertama kali Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan lewat video berdurasi 5 menit. Pada perayaan ibadah ucapan syukur Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-167 tahun atau sering disebut Injil masuk Tanah Papua.

Mengutip Kabarpapua.co -- jaringan Suara.com, kegiatan berlangsung di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP). Kegiatan disambut antusias oleh warga, dan dihadiri 3000 umat.

Dalam sambutannya secara virtual, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan HPI di tanah Papua diperingati setiap tanggal 5 Februari dan telah menjadi hari libur khusus di Provinsi Papua.

HPI dirayakan untuk memperingati masuknya 2 misionaris asal Jerman yaitu Otto dan Geisler. Pertama kali tiba di Pulau mansinam Papua Barat pada 5 Februari 1855, untuk menyebarkan ajaran Kristen.

Baca Juga:Koalisi HAM Desak Kapolri Bebaskan 8 Mahasiswa Pengibar Bendera Bintang Kejora: Aksi Mereka Dijamin UUD

Pristiwa ini menandai dimulainya transformasi di tanah Papua, dulu dikenal sebagai New Guinea yang masih tertutup kegelapan dalam seluruh aspek. Kepada peradaban baru berkat pembangunan yang dilakukan oleh gereja dan pemerintah.

“Papua sejatinya tanah yang damai, meski mayoritas warga Papua beragama Kristiani, namun kehidupan kerukunan antar umat beragama di Provinsi paling timur negara kesatuan Republik Indonesia ini tetap terjaga harmonis dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” katanya.

Menurutnya, kerukunan antar umat beragama di tanah Papua sudah terjalin dengan baik. Karena setiap individu mengedepankan kebersamaan serta saling menghargai perbedaan dalam berkeyakinan .

Situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan.

“Situasi ini perlu untuk terus kita terjaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai Mandiri Sejahtera dan berkeadilan, imbuhnya.

Baca Juga:Sebut Suku Di Papua Primitif Dan Radikal, Film Buatan Polri Ini Dianggap Rasis, Polda Papua: Itu Kisah Nyata

Lebih lanjut, Cholil Qoumas menjelaskan sejalan dengan moderasi beragama yang digaungkan oleh pemerintah saat ini, terus mendorong moderasi beragama sebagai langkah untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga tri kerukunan umat beragama yaitu kerukunan inter umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah dapat terwujud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini