Moeldoko: Jika Ingin Bertahan, UMKM Harus Manfaatkan Platform Digital

Pentingnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memanfaatkan teknologi digital

Muhammad Yunus
Jum'at, 28 Januari 2022 | 19:05 WIB
Moeldoko: Jika Ingin Bertahan, UMKM Harus Manfaatkan Platform Digital
Pameran hasil produksi UMKM di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/2).

SuaraSulsel.id - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menekankan pentingnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memanfaatkan platform teknologi digital, baik untuk sistem delivery maupun pembayaran. Moeldoko menyampaikan ini, saat menjadi pembicara kunci pada peluncuruan tjufoo sebuah platform digital untuk UMKM, di Jakarta, Kamis (27/1).

“Penguasaan teknologi digital sebuah keniscayaan. Karena itu pemerintah terus mendorong tren digitalisasi UMKM untuk membangun ekosistem ekonomi digital dan percepatan pemulihan ekonomi nasional. Dan UMKM harus bisa menangkap peluang ini,” kata Moeldoko.

“Sampai akhir tahun 2021, jumlah UMKM yang terdigitalisasi mencapai 16,4 juta. Saya yakin ini akan terus tumbuh, karena kedepan transaksi online yang memberikan kemudahan akan semakin dibutuhkan sekalipun pandemi berakhir,” lanjutnya.

Moeldoko membeberkan, nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia pada 2021 sebesar 70 miliar dollar Amerika, dan tertinggi di antara 6 anggota ASEAN, yakni Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam. “Nilai transaksi ini tumbuh 49 persen dibandingkan 2022,” ungkapnya.

Baca Juga:Tekan Angka Pengangguran Indonesia, Ralali Agent Siapkan Tenaga Kerja Andal dan Berkualitas

Pertumbuhan itu, ujar dia, masih didominasi segmen e-commerce sebesar 52 persen dengan nilai transaksi mencapai 53 miliar dolar Amerika. Sementara Layanan transportasi dan antar makanan pertumbuhannya 36 persen dengan nilai transaksi 6,9 miliar dollarAmerika.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI 2013-215 juga memaparkan berbagai upaya pemerintah dalam memberikan kemudahan usaha bagi pelaku UMKM. Seperti, mengakomodir produk UMKM minimal 40 persen untuk pengadaan barang dan jasa kementerian/lembaga, subsidi bunga KUR 3 persen per tahun, penyaluran kredit ultra mikro untuk pelaku UMKM yang unbankable, hingga insentif pajak PPh final yang ditanggung pemerintah.

“Selain itu, Bapak Presiden juga menyampaikan arahan untuk meningkatkan rasio kredit UMKM di perbankan dengan memberikan banyak kemudahan. Targetnya pada 2024 bisa mencapai 30 persen. Ini dilakukan agar UMKM tumbuh dan bisa menjadi penopang ekonomi nasional,” pungkas pria kelahiran Kediri Jawa Timur itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini