SuaraSulsel.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden atau KSP Abraham Wirotomo memastikan, Kementerian Kesehatan RI bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengkaji manfaat vaksin booster atau vaksinasi penguat.
"Penggunaan vaksin booster juga sudah terjadi di 120 negara. Seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir lagi," kata Abraham pada tim media KSP, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa 11 Januari 2022.
Pemerintah akan memulai vaksinasi booster pada Rabu besok. Adapun jenis vaksin COVID-19 yang digunakan, Corona Vac (Sinovac), AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivak.
Menurut Abraham, pemerintah sudah menyiapkan 350 juta lebih vaksin untuk vaksinasi booster selama enam bulan kedepan, yakni Januari - Juni 2022.
Baca Juga:4 Pemain Keturunan di Eropa Siap Bela Timnas Indonesia, Siapa Saja?
"Vaksinasi booster akan dimulai secara bertahap. Untuk stok vaksin Januari 21 juta, Februari 35 juta, Maret 48 juta, April 66 juta, Mei 83 juta, dan Juni 99 juta," terang Abraham.
Sebagai informasi, vaksin booster akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan.
Vaksinasi booster akan diberikan kepada kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.
"Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” pungkas Abraham.
Baca Juga:Heboh! Egy Maulana Vikri Dinner Bareng Anak Umi Pipik, Warganet: Kawal Sampai Halal