Persoalan Kesehatan di Indonesia Kompleks: Visi Kita Sebagai Pemerintah Ada Tiga

Selayar terus melakukan pembenahan sampai di pulau-pulau terluar.

Denada S Putri
Jum'at, 10 Desember 2021 | 19:32 WIB
Persoalan Kesehatan di Indonesia Kompleks: Visi Kita Sebagai Pemerintah Ada Tiga
Permas gelar Seminar dan Loka Karya. [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Persatuan Masyarakat Selayar (Permas) menggelar Seminar dan Loka Karya dalam rangka Rapat Kerja Dewan Pengurus Pusat Periode 2021-2026. Diskusi yang dipandu oleh mantan Sekretaris Daerah Selayar Marjnai Sultan ini mengangkat tema Menemukan dan Mengembangkan Keuanggulan Kompetitif dan Komparatif Kab. Kepulauan Selayar dalam Perspektif Wisata Medis.

Turut hadir sebagai pembicara Bupati Kepulauan Selayar M Basli Ali, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Abd. Kadir. Selain itu, ikut bergabung juga sebagai narasumber melalui daring yakni Ketua Konsil Kedokteran dan Direktur Members at Large IAMRA atau Konsil Dokter Se-Dunia dr Taruna Ikrar.

Pada kesempatannya Bupati Kepulauan Selayar M Basli Ali memaparkan capaian pemerintah daerah (Pemda) khususnya di sektor infrastruktur dan kesehatan. Menurutnya, di bawah kepemimpinannya selama ini, Selayar terus melakukan pembenahan sampai di pulau-pulau terluar.

"Untuk di Kawasan Selayar Kepulauan sudah di bangun rumah sakit Pratama di Pulau Jampea. Insya Allah tahun ini juga sedang direncanakan untuk pembangunan rumah sakit Pratama di Bonerate," ungkap Basli Ali saat menjadi narasumber di acara semiloka DPP Permas, Jumat (10/1/2021) di Hotel Tree, Jalan Meranti, Kecamatan Panakukang Makassar.

Baca Juga:Peringatan Dini Cuaca Sulawesi Selatan Jumat 10 Desember 2021

Selain itu, dengan posisi Selayar yang sangat strategis maka sangat memungkinkan untuk mewujudkan visi Selayar sebagai kawasan distribusi logistik Indonesia Timur.

"Visi kita sebagai pemerintah ada tiga, yakni Selayar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata (KEK), Kawasan Indsutri Perikanan Terpadu (KIPT), dan Selayar sebagai Pusat Distribusi Logistik Indonesia Timur," paparnya.

Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dr Abd. Kadir mengungkapkan persoalan kesehatan di Indonesia yang sangat kompleks dan membutuhkan kebijakan kesehatan yang tepat. Termasuk saat ini umur harapan hidup penduduk Indonesia semakin meningkat sehingga implikasinya harus meningkatkan kebijakan pelayanan kesehatan.

"Piramida penduduk mulai terbalik. Orang lanjut usia akan semakin banyak dan tentu semakin secara kuantitas orang sakit akan semakin meningkat sehingga dibutuhkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan," kata Abdul Kadir.

Oleh karena itu, pihkanya berharap ke depan kehadiran Rumah Sakit dan Puskesmas dapat berfungsi menjadi Prefentif Promotif. Artinya kedepan upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), dan pencegahan penyakit (preventif). Termasuk mutu rumah sakit di Indonesia perlu di tingkatkan. Karena kondisi yang terjadi hari ini masih terjadi ketimpangan pada fasilitasnya. Seperti tempat tidur saja masih sangat kekurangan sehingga ini kedepan perlu di tingkatkan.

Baca Juga:Andi Sudirman Minta Percepat Vaksinasi dan Tingkatkan Mutu Pendidikan Sulawesi Selatan

Lebih lanjut lulusan Doktor Hiroshima University Jepang ini mengungkap persoalan Dokter. Bahwa jumlah dokter di Indonesia hanya 0,67 berbanding 1000 penduduk. Sedangkan dibandingkan dengan Singapura, sudah sangat jauh perbandingan antara dokter dan penduduk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini