Sulsel memiliki cadangan nikel yang besar. Sehingga, Ia mengharapkan peran Sulsel dalam mewujudkan hal tersebut.
Ia juga menyampaikan, masa depan Indonesia ada di Kawasan Timur Indonesia (KTI), dan Sulsel adalah representasi dari KTI.
"Sulsel adalah provinsi dengan pembangunan infrastrukturnya sangat bagus dan itu harus akui," ucapnya.
Ia mengajak Sulsel untuk menangkap peluang investasi yang ada. Disampaikannya, investasi di Indonesia tidak lagi bertumpu pada Pulau Jawa, ini dilakukan agar terjadi pemerataan pembangunan dan pertumbuhan.
"Kenapa saya ingin ada pertumbuhan kawasan ekonomi baru dan pertumbuhan ekonomi. Sampai kuartal ketiga 2021, investasi di luar Pulau Jawa 52 persen dan Jawa 48 persen," bebernya.
Sementara, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan sebagai hub Indonesia Bagian Timur, Sulsel memiliki peranan penting. Demikian juga ke depan dalam mendukung kebutuhan logistik bagi ibu kota negara baru, di Kalimantan Timur.
Untuk investasi, Sulsel memiliki potensi yang sangat kuat. Selain memiliki sumber daya alam yang besar, juga memiliki faktor pendukung berupa aksesibilitas dan transportasi yang baik. Saat ini juga memiliki kelebihan listrik dengan kapasitas 580 Megawatt (MW).
Bahkan untuk meningkatkan produksi listrik semakin, utamanya pada energi baru terbarukan, telah dilakukan MoU dengan PLN. Demikian juga hadirnya investasi dengan perkiraan pendapatan Rp 2,5 triliun untuk solar cell di wilayah kepulauan.
Komitmen investasi dari perusahaan asal Jepang serta rencana UPC Investor untuk memasang PLTB 70 MW fase kedua di Sulsel.
"Harapan kita, menjadikan Sulsel ini sebagai sentra energi terbarukan di Indonesia. Mengurangi emisi karbon," kata Andi Sudirman.(*)