Jusuf Kalla: Masjid Jangan Bangun Unit Usaha, Selalu Rugi

JK meminta masjid tidak membuat koperasi atau unit usaha

Muhammad Yunus
Rabu, 29 September 2021 | 15:33 WIB
Jusuf Kalla: Masjid Jangan Bangun Unit Usaha, Selalu Rugi
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla pada acara penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kantor BSI Gedung The Tower Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (29/09/2021) [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) meminta masjid tidak membuat koperasi atau unit usaha. Menurut JK pengalaman selama ini setiap masjid membuat koperasi atau unit usaha selalu berakhir pada kerugian.

Hal itu disampaikan JK pada acara penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kantor BSI Gedung The Tower Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (29/09/2021).

“Saya selalu katakan masjid jangan berdagang atau berusaha. Pengalaman saya sebagai Ketua Masjid di Makassar, dua kali saya bikin unit usaha seperti koperasi dan usaha milik masjid, semuanya rugi dan saya harus tanggung karena saya ketuanya. Semenjak itu saya tegaskan jangan masjid yang berdagang. Tapi jemaahnya yang berdagang,” ujar JK.

Oleh karena itu JK meminta isi ceramah di masjid selain menekankan tentang pentingnya akidah dan muamalah, juga harus membahas tentang ekonomi. Agar ekonomi umat Islam dapat bangkit.

Baca Juga:Siapa Toni yang Disebut Beri Rp2,43 Miliar pada Alex Noerdin, Kertas Tertulis Sumsel Satu?

“Saya selalu anjurkan dalam isi ceramah di masjid atau pengajian 60 persen porsinya membahas tentang akidah, muamalah, dan sebagainya. Sisanya kita membahas tentang ekonomi apakah itu perdagangan, perikanan, atau pertanian. Disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing,” ujar JK.

Lebih lanjut menurut JK, pengembangan ekonomi umat Islam melalui masjid sangat potensial mengingat diperkirakan setiap hari jumat setidaknya ada 100 juta umat Islam yang beribadah di masjid seluruh Indonesia.

Ini merupakan potensi pasar yang cukup besar bagi BSI. Untuk itu JK menyarankan kepada BSI agar mau bekerja sama dengan pengurus masjid agar diberi kesempatan setiap habis salat Jumat dapat memberi wejangan kepada para jemaah masjid. Setiap usai melaksanakan salat Jumat. Mengenai metode dan cara bekerja sama dengan BSI.

“Setiap hari Jumat kira-kira ada 100 juta orang Islam yang beribadah di masjid, ini kalau dikasih wejangan tentang ekonomi tentunya akan berguna sekali. Mungkin setiap habis Jumat bisa panggil orang bank syariah untuk bicara. Bagaimana caranya mendapatkan modal atau bekerja sama dengan bank syariah. Jadi BSI itu jangan sasar masjidnya tapi jemaah masjidnya. Kalau jemaah makmur maka masjid juga akan ikut makmur. Karena mereka menyumbang ke kotak amal semakin besar dan partisipasinya semakin besar. Kalau jemaahnya kurang mampu maka masjidnya juga akan kurang berkembang," tegas JK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini