Kapolda Sumsel Percaya Donasi Keluarga Akidi Tio Dicopot, Begini Nasibnya Sekarang

Surat Telegram Kapolri memerintahkan penggantian Kapolda Sumatera Selatan

Muhammad Yunus
Rabu, 25 Agustus 2021 | 19:55 WIB
Kapolda Sumsel Percaya Donasi Keluarga Akidi Tio Dicopot, Begini Nasibnya Sekarang
Akidi Tio, Penyumbang Rp2 Triliun bagi penanganan COVID 19 di Sumsel [istm]

SuaraSulsel.id - Surat Telegram Kapolri memerintahkan penggantian Kapolda Sumatera Selatan (Kapolda Sumsel) Irjen Pol Eko Indra Heri.

Eko digantikan Irjen Pol Toni Harmanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumbar.

Pergantian tersebut sesuai dengan TR Kapolri bernomor ST: 1701/VIII/KEP/2021, tertanggal 25 Agustus 2021.

Mantan Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko mendapatkan jabatan baru sebagai Koorsahli Kapolri.

Baca Juga:Pusingnya Polisi Tetapkan Status Anak Akidi Tio, Panggil Saksi dan Gelar Perkara Ulang

Sedangkan, pengganti Irjen Pol Toni diisi Irjen Pol Teddy Minahasa yang sebelumnya menjabat sebagai Sahlijen Kapolri.

Irjen Pol Eko mengaku menaruh kepercayaan terhadap inisiasi kemanusiaan keluarga Akidi Tio. Sehingga tidak terlalu mendalami kepastian uang tersebut. Hingga akhirnya sampai sekarang uang yang dijanjikan masih belum jelas keberadaannya.

Irjen Pol Eko Indra Heri mengaku telah teledor terkait kasus donasi Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio yang diduga fiktif. Atas ketidakteliannya memeriksa donasi itu, Kapolda Sumsel meminta maaf secara terbuka.

Permohonan maaf tersebut disampaikan Kapolda didampingi oleh Kepala Bidang Humas Komisaris Besar Polisi Supriyadi di gedung promoter Markas Polisi Daerah Sumatera Selatan, Palembang, Kamis.

"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Kapolri, Pimpinan di Mabes Polri, anggota Polri, masyarakat Sumsel, tokoh agama dan tokoh adat termasuk Forkompinda Sumsel, Gubernur, Pangdam dan Danrem," kata dia.

Baca Juga:Rumah Terus Dijaga, Kenapa Polisi Tak Periksa Anak Akidi Tio padahal Terlapor?

Ia mengakui, kesalahan ada pada dirinya secara pribadi karena tidak berhati-hati dalam memastikan donasi yang diproyeksikan untuk penanggulangan Covid-19 Sumatera Selatan yang dimandatkan kepadanya tersebut sampai akhirnya menimbulkan kegaduhan.

"Kegaduhan yang terjadi dapat dikatakan sebagai kelemahan saya sebagai individu. Saya sebagai manusia biasa memohon maaf, Ini terjadi akibat ketidakhati-hatian saya," kata dia.

Kegaduhan dana hibah tersebut bermula saat itu dirinya dihubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy dan dokter keluarga almarhum Akidi Tio, Hardi Darmawan di rumah dinasnya, Jumat (23/7/2021), untuk membicarakan pemberian donasi.

"Saat itu saya sebagai kapolda hanya dipercayakan untuk menyalurkan bantuan ini uangnya diminta untuk dikawal transparansinya saja," ungkap dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini