Anggota DPR RI : Kenapa Warga Negara China Diistimewakan Dalam PPKM Darurat ?

Warga Negara Asing asal China bebas masuk di tengah kebijakan PPKM Darurat

Muhammad Yunus
Selasa, 06 Juli 2021 | 15:44 WIB
Anggota DPR RI : Kenapa Warga Negara China Diistimewakan Dalam PPKM Darurat ?
Tenaga Kerja Asing asal China tiba di Makassar, Sabtu malam 3 Juli 2021 saat Indonesia menerapkan PPKM Darurat [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mempertanyakan masuknya 20 Warga Negara Asing asal China ke Indonesia di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali.

“Ini akan menimbulkan pertanyaan publik, kenapa Warga Negara China diistimewakan dalam PPKM Darurat. Apakah dengan dalih proyek strategis nasional maka hal ini dibiarkan terjadi," ujarnya dalam rilis media, Senin 5 Juli 2021.

Menurut Netty, PPKM Darurat tidak menjamin terhentinya penyebaran virus Covid 19, apalagi jika penerapannya setengah-setengah.

"Pemerintah harus tegas dalam mencegah masuknya TKA yang diduga dapat menjadi sumber penularan. Jangan sampai publik menilai pemerintah hanya lip service dalam kebijakan pengendalian COVID-19. Kita khawatir PPKM Darurat  bisa jadi tidak efektif,” katanya.

Baca Juga:Suasana Mal di Jakarta saat PPKM Darurat

Netty menambahkan, PPKM akan efektif bila ada konsistensi kebijakan penanganan Covid-19 yang bermuara pada penurunan laju jumlah warga yang terkena virus mematikan tersebut.

"Pemerintah harus konsisten, jika ada kebijakan pengetatan maka pemberlakuannya harus  diterapkan secara adil dan menyeluruh kepada warga maupun pendatang, di kawasan yang terkena aturan maupun tidak," ujar Netty.

Mengutip IDI, kata Netty, lonjakan kasus di Indonesia salah satunya diakibatkan adanya virus varian baru dengan daya sebar lebih kuat yang berasal dari luar negeri.

"Virus ini tidak cukup dilawan dengan sekadar  menunjukkan sertifikasi vaksin dan hasil  negatif  test PCR sebelum berangkat. Tes seharusnya dilakukan juga di setiap pintu masuk negara dan bandara. Tidak ada jaminan  selama perjalanan tidak terjadi penularan. Bukankah sebaiknya ditutup dulu pintu masuk TKA ke Indonesia untuk mencegah terjadinya penyebaran virus varian baru?," tanya politisi PKS ini.

Taiwan dan Hong Kong menetapkan Indonesia sebagai negara berstatus risiko tinggi penularan Covid-19, seperti India. Jepang dan Arab Saudi pun diketahui melakukan pengetatan izin masuk bagi pendatang dari Indonesia.

Baca Juga:Panas! Warga Sukabumi Desak Spanduk Penutupan Masjid Diturunkan

"Demi keselamatan rakyat dan martabat bangsa, pemerintah seharusnya melakukan hal yang sama terhadap pendatang yang berasal dari negara beresiko dan endemik varian baru Covid-19," tutup Netty.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini