SuaraSulsel.id - Daeng Lusing, dukun beranak di Desa Pao memutuskan berhenti melakukan aktivitasnya. Membantu proses persalinan bagi ibu-ibu hamil.
Penyebabnya, karna sejak Puskesmas aktif beroperasi di sekitar tempat tinggalnya, pada tahun 2017. Dokter mengharuskan ibu-ibu yang ingin melahirkan kosultasi dan berobat ke Puskesmas. Tidak lagi menggunakan jasa dukun beranak.
"Karena dokter mengharuskan ke puskesmas untuk melahirkan," kata Daeng Lusing saat ditemui SuaraSulsel.id di Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa.
Pria berusia 42 tahun ini menceritakan bahwa sebelum puskesmas aktif di wilayahnya, dirinya dahulu sangat diandalkan oleh masyarakat sebagai Sanro alias dukun beranak. Untuk membantu proses persalinan ibu-ibu yang ingin melahirkan.
Baca Juga:Guardiola Gagal Menangi Liga Champions karena Dikerjai Dukun Afrika, Benarkah?
Daeng Lusing mulai aktif membantu proses persalinan sejak masih berumur 15 tahun. Ilmu dukun beranak yang digunakan merupakan ilmu turun temurun dari keluarga.
"Dari dulunya memang keluarga adalah Sanro alias dukun. Jadi ilmunya dari bapak dan ibu," jelas Daeng Lusing.
Menurut Daeng Lusing, ilmu dukun beranak yang ia tekuni selama ini lebih efektif dari pada ilmu medis yang digunakan oleh dokter di puskesmas.
Pengalaman Daeng Lusing, pernah kejadian salah satu anggota keluarganya dibawa ke Puskesmas untuk melahirkan. Malah ingin dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Makassar untuk dilakukan operasi bedah caesar.
Karena puskesmas yang menangani tidak memiliki alat medis untuk melakukan bedah caesar.
Baca Juga:Geger! Puluhan Orang Ngaku Dukun Santet Serang Israel Pakai Rudal Gaib
Daeng Lusing yang melihat hal itu tidak diam begitu saja. Dia meminta petugas puskesmas untuk menurunkan keluarganya dari mobil ambulans.
Daeng Lusing pun turun tangan membantu proses persalinan. Dengan menggunakan metode dukun beranak yang dimilikinya.
"Saya datang bertanya mau bawa ke mana ini keluarga?. Terus dijawab mau dibawa ke Makassar untuk caesar. Saya bilang turunkan saja, nanti saya yang bertanggungjawab. Saya kasih air sama keluarga yang mau melahirkan itu, tidak lama berselang keluar bayinya. Ini orang yang sudah mau dicaesar bahkan melahirkan normal karena pertolongan ilmu Sanro (dukun beranak)," tambah Daeng Lusing.
Cara yang digunakan Daeng Lusing dalam membantu proses persalinan cukup sederhana jika dibandingkan dengan cara yang dilakukan dokter yang ada di puskesmas.
Petugas kesehatan akan menggunakan berbagai macam alat-alat medis untuk dapat membantu mengeluarkan bayi. Sementara Daeng Lusing, hanya menggunakan air yang telah diberi doa-doa. Kemudian mmeberi air tersebut kepada perempuan yang ingin melahirkan.
"Lebih bagus mekanisme saya dalam membantu proses persalinan. Kalau dokter itu kan, harus dia lihat ini ibu-ibu. Kalau saya tidak, cukup pakai air terus berdoa. Minumankan lalu tunggu keluar ini bayi. Saya juga tidak menyentuh perempuan yang mau melahirkan ini cukup pakai air saja. Airnya dibacakan doa," terang Daeng Lusing.
- 1
- 2