SuaraSulsel.id - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tanggal 12 Juni 2021 atau 2 Zulkaidah 1422 Hijriah telah mengumumkan keputusan penting. Keputusan yang ditunggu-tunggu umat Islam dunia.
Arab Saudi akhirnya memutuskan bahwa ibadah haji 1442 H/2021 M ditetapkan hanya untuk warga negara Arab Saudi dan penduduk negara lain yang telah berada di negara tersebut. Karena situasi Pandemi Covid-19, kuota haji tahun ini hanya 60 ribu orang untuk calon jemaah haji yang sudah tinggal di Arab Saudi.
Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia pada 3 Juni 2021 telah mengumumkan pembatalan keberangkatan calon jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1422 H/2021 M.
Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Fuad Nasar mengatakan, keputusan yang pahit tersebut diambil di tengah situasi penyebaran pandemi Covid-19 yang masih tinggi dan mengkhawatirkan.
Baca Juga:Arab Saudi Izinkan Haji Tahun Ini Hanya untuk 60.000 Orang Jemaah, Ini Syarat-syaratnya
Keselamatan dan keamanan jemaah haji menjadi pertimbangan utama pemerintah Indonesia. Sebagaimana disampaikan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
Umat Islam yang merindukan mengunjungi Baitullah dalam rangka beribadah haji harus tetap yakin. Ada hikmah di balik halangan berhaji tersebut.
"Boleh jadi kita tidak menyukai sesuatu, padahal itu yang terbaik. Allah Maha Mengetahui, sedang kita tidak mengetahui," kata Fuad dalam rlisnya, Senin 14 Juni 2021.
Dia mengatakan, pelaksanaan ibadah haji sebagai mahkota ibadah dalam Islam dan cita-cita seumur hidup umat Islam di mana pun, tidak seratus persen ditentukan oleh manajemen dan kemampuan manusia mengaturnya.
Tetapi terdapat faktor lain di luar perencanaan manusiawi yang perlu disadari. Siapa yang pernah menduga dan membayangkan situasi yang sukar seperti ini?
Baca Juga:Tahun Kedua, Arab Saudi Larang Jemaah Asing Ibadah Haji di Tanah Suci
Sebuah ujian yang berat bagi negara, pemerintah dan umat Islam. Pada akhirnya masalah ini harus dipulangkan kepada prinsip tauhid, takdir dan tawakkal; manusia hanya berencana, Allah yang menentukan.