7 Makanan Khas Warga Sulawesi Selatan Saat Lebaran, Dibuat Dari Beras

Hari raya idulfitri 1422 Hijriah sudah di depan mata

Muhammad Yunus
Rabu, 12 Mei 2021 | 06:00 WIB
7 Makanan Khas Warga Sulawesi Selatan Saat Lebaran, Dibuat Dari Beras
Burasa, kuliner khas warga Sulawesi Selatan saat hari raya / [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Hari raya idulfitri 1422 Hijriah sudah di depan mata. Menu apa saja yang akan kalian siapkan saat lebaran nanti?

Hari raya Idulfitri selalu identik dengan ketupat. Rasanya ada yang kurang jika beras yang dimasak dengan bungkusan janur ini tidak tersedia di meja makan.

Bagi masyarakat di Sulawesi Selatan. Setiap tahunnya, ada beberapa makanan berbahan dasar beras yang hanya ada saat lebaran. Apa saja itu?

1. Sokko' Tumbu'

Baca Juga:Urban Farm Hadirkan Pusat Kuliner Baru yang Ramah Lingkungan

Makanan khas Bugis ini selalu diminati. Memang tak lengkap rasanya bila tak ada Sokko' Tumbu' saat lebaran.
Berbahan dasar beras ketan dan santan. Lebih bagus jika menggunakan ketan hitam.

Tumbu' dibungkus dengan daun pisang, tetapi dicetak dulu dengan wadah bulat seperti pipa. Bisa juga menggunakan batang bambu yang sudah dibersihkan.

Selesai dicetak, kemudian dibungkus daun pisang, diikat, dan direbus sampai matang. Memasaknya pun menghabiskan waktu yang cukup lama hingga matang sempurna. Kadang lima sampai enam jam.

2. Burasa

Burasa adalah salah satu penganan khas masyarakat Bugis dan Makassar. Panganan ini dikenal juga dengan nama lapat, lontong bersantan atau buras. Bentuknya hampir mirip dengan lontong, namun agak pipih dan dimasak dengan cara tersendiri.

Baca Juga:Apa itu Bipang? Kuliner Babi Panggang yang Heboh Gara-gara Jokowi

Rasanya gurih dan sering dijadikan pendamping makanan berkuah.

Lappa-lappa', kuliner khas warga Sulawesi Selatan saat hari raya / [Istimewa]
Lappa-lappa', kuliner khas warga Sulawesi Selatan saat hari raya / [Istimewa]

3. Lappa'-lappa'

Lappa'-lappa' ini merupakan makanan khas yang berasal dari bugis. Di daerah lain seperti Sulawesi Tenggara juga makanan ini cukup terkenal.

Sekilas bentuknya hampir sama dengan Burasa'. Hanya saja Lappa'-lappa' dibentuk lebih bulat. Daun yang digunakan juga bukan dari daun pisang tetapi daun lontar atau janur. Biasanya lappa'-lappa' ini disantap bersama sambal khas.

5. Lemang

Lemang adalah ketan bersantan yang dibakar di dalam bambu, sehingga berbentuk bulat memanjang dan tersaji dalam bentuk tabung kecil. Menu ini paling dicari saat lebaran. Makanan ini selalu tersaji di setiap rumah warga. Biasanya didampingi dengan opor, coto, atau berbagai olahan daging.

Tumbu, kuliner khas lebaran di Sulawesi Selatan / [Istimewa]
Tumbu, kuliner khas lebaran di Sulawesi Selatan / [Istimewa]

6. Tape Ketan Hitam

Hidangan Lebaran khas Bugis ini sudah banyak dikenal. Di pulau Jawa pun banyak yang menyajikannya. Tape yang dibuat orang Bugis, yakni tape ketan hitam. Walaupun ada juga yang membuat dengan tape ketan putih. Namun, rasa khas tape setiap daerah berbeda-beda, termasuk tape Bugis ini.

Bahan dasarnya gambang atau ketan yang dikukus kemudian diberi ragi. Sebelum memberi ragi, pastikan ragi berkualitas baik. Tujuannya agar rasa manis yang dihasilkan lebih maksimal. Tekstur tape akan masak dan lebih berair. Tape ini biasa dibuat dua hari sebelum hari raya.

7. Gogoso'

Makanan yang satu ini disebut-sebut mirip dengan lemper karena bentuk dan bahannya yang mirip.

Makanan khas orang Bugis Makassar ini sangatlah digemari apalagi saat lebaran tiba.

Gogoso tak kalah saing digemarinya dari ketupat. Gogos atau yang lebih dikenal Gogoso ini mempunyai bentuk mirip seperti lemper yang berasal dari Jawa.

Yang sangat membedakan Gogoso dengan lemper dan lalapan adalah bentuknya yang panjang dan ramping. Gogoso sendiri ada yang memiliki isi dan adapula yang tidak. Gogoso yang memiliki isian, biasanya disebut gogoso kambu atau gogos isi. Isian yang dipakainya pun berbeda.

Untuk Gogoso kambu atau gogoso isi, biasanya diberi isian berupa daging ikan tongkol yang dicampur dengan kelapa sangrai dan dibumbui oleh bumbu dari Makassar yang khas. Tak jarang pula ada yang mengganti isiannya dengan daging ayam atau abon.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini