SuaraSulsel.id - Kementerian Pertahanan Taiwan menegaskan pesawat militernya telah bermanuver ke pulau-pulau dekat lokasi latihan militer China di kawasan Laut China Selatan selama dua hari ini.
Sejak beberapa hari terakhir, China memang menggelar latihan militer di kawasan tersebut. Negeri Panda mengerahkan sejumlah armada pesawat tempur dan pembom saat latihan di sana.
Beijing mengklaim Taiwan sebagai wilayah China, telah melakukan misi udara berulang kali di sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan di dekat Kepulauan Pratas dalam beberapa bulan terakhir.
Sembilan pesawat angkatan udara China terbang di dekat Kepulauan Pratas pada Jumat 19 Februari 2021. Namun Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya melacak 11 pesawat (delapan jet tempur, dua pembom H-6 berdaya nuklir dan sebuah pesawat anti-kapal selam) hari berikutnya di dekat pulau-pulau itu.
Baca Juga:Ternyata, Sinyal Misterius Tahun Lalu Bersumber dari Ini
Tanpa merinci, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pasukan angkatan laut China juga terlibat. Angkatan udara Taiwan memperingatkan pesawat China untuk pergi dan mengerahkan sistem rudal untuk memantau aktivitas tersebut, kata kementerian itu.
China belum berkomentar tentang aktivitas dua hari terakhir. Sebelumnya dikatakan manuver semacam itu merupakan tanggapan terhadap "kolusi" antara Taipei dan Washington, pendukung dan pemasok senjata internasional utama Taiwan, dan untuk menjaga kedaulatan China.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu mengulangi seruan kepada Beijing "untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan," seraya menambahkan bahwa mereka harus "sebaliknya terlibat dalam dialog yang berarti dengan perwakilan Taiwan yang terpilih secara demokratis."
Kepulauan Pratas terletak di bagian atas Laut China Selatan dan juga diklaim oleh China.
Terletak di antara Taiwan selatan dan Hong Kong, kepulauan itu hanya sedikit dipertahankan oleh Taiwan dan dianggap oleh beberapa pakar keamanan rentan terhadap serangan China karena jarak mereka - lebih dari 400 km (250 mil) - dari daratan Taiwan.
Baca Juga:Peneliti Stanford yang diawasi FBI Kini Didakwa sebagai Mata-mata China
Pesawat China terbang di sudut barat daya zona pertahanan udara Taiwan hampir setiap hari, meskipun aktivitas skala besar terakhir seperti itu terjadi pada 24 Januari ketika 12 pesawat tempur China terlibat.
Taiwan pada Jumat meluncurkan perombakan pejabat keamanan senior, termasuk penunjukan menteri pertahanan baru yang terlatih AS, untuk membantu meningkatkan modernisasi militer dan upaya intelijen dalam menghadapi apa yang dilihatnya sebagai ancaman yang meningkat dari China. (ANTARA)