Jhoni meminta kepada mahasiswa ketika ada kasus seperti ini terjadi lagi, maka segera bawa ke DPRP dan akan difasilitasi untuk prosesnya.
“Ini membuktikan bahwa kami serius menyelesaikan masalah rasisme dan kami ingin kasus rasisme tak terjadi lagi,” paparnya.
Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw saat menghadiri rapat itu mengungkapkan rasa terima kasih atas langkah cepat dan sinergitas tinggi dalam merespon kasus rasisme.
Paulus mengakui tak mempunyai kemampuan jika kejadian itu terjadi di luar Papua, dan hanya bisa melakukan dengan meminta petunjuk pimpinan terkait dengan permasalahan tersebut.
Baca Juga:Abu Janda: Kata Evolusi di KBBI Tak Berkaitan dengan Teori Darwin
“Terima kasih karena sekarang kami telah ambil langkah cepat bersama dengan semua stake holder terhadap kejadian itu agar dapat tertangani. Ini pertanda kedepan permasalahan sekecil apapun sebagai orang Papua, ras Papua itu dapat ambil tindakan cepat sebagai pemimpin di atas tanah Papua,” jelas Paulus.
Ketua FKUB Papua, Pdt Lipius Biniluk mengungkapkan, berkaitan kejadian saat ini, pemerintah harus berbicara mengenai pencegahan, di mana pemerintah harus memberikan pendidikan yang baik kepada pemerintah di luar Papua agar tidak terjadi rasisme lagi.
“Untuk tidak lagi menginjak-injak harkat dan martabat manusia lain. Saat ini kita berbicara mengenai pencegahan dan solusi ke depan. Kami mendengar pendapat dari adik-adik mahasiswa terkait persoalan rasisme ini,” jelas Lipius.
Lipius juga mengatakan, seharusnya polisi dan birokrat bisa memberikan pengertian wawasan yang dalam tentang ras yang ada di Indonesia ini.
“Untuk kedepan, bicara pencegahan lebih baik. Ini sudah selesai, saatnya bicara pencegahan dan solusi agar rasisme ini tak terjadi lagi,” jelasnya.
Baca Juga:Abu Janda Dinilai Rasis ke Natalius Pigai, Pendeta Gilbert Jelaskan Evolusi