Seorang agen FBI, sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (19/1), mengungkapkan detilnya dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Minggu (17/1) malam yang menguraikan kasus pidana terhadap Riley June Williams.
Ia adalah seorang perempuan asal Pennsylvania yang dituduh mengarahkan orang-orang ke kantor Pelosi.
Penjabat Pengacara AS Michael Sherwin mengatakan setelah serangan itu bahwa beberapa pencurian mungkin berpotensi membahayakan "ekuitas keamanan nasional."
Menurut pernyataan tertulis yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia, FBI menerima informasi dari seseorang yang menyatakan bahwa mereka adalah mantan pasangan Williams.
Baca Juga:Bantah Asnawi Mangkualam Gabung Klub Korsel, PSM Makassar: Masih Rumor
Keterangan rahasia mengatakan Williams "bermaksud untuk mengirim perangkat komputer ke seorang teman di Rusia, yang kemudian berencana untuk menjual perangkat tersebut ke SVR, dinas intelijen luar negeri Rusia," kata pernyataan tertulis itu.
Menurut keterangan rahasia, "transfer perangkat komputer ke Rusia gagal karena alasan yang tidak diketahui dan Williams masih memiliki perangkat komputer atau menghancurkannya," kata pernyataan tertulis itu. Investigasi tetap terbuka.
Williams tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Menurut FBI, tampaknya Williams telah melarikan diri dari sebuah alamat di dekat Harrisburg, Pennsylvania, menonaktifkan nomor teleponnya, dan menghapus akun media sosial.
Juru bicara Pelosi, Drew Hammill, tidak segera memberikan komentar.
Baca Juga:BLK Makassar Buka Dapur Umum untuk Bantu Pengungsi di Sulbar
Dua hari setelah pengepungan Gedung Capitol, Hamill mengatakan laptop yang digunakan untuk presentasi dicuri dari ruang konferensi di kantor Pelosi. Tidak jelas apakah perangkat itu adalah yang dituduh diambil oleh Williams. (VOA)