SuaraSulsel.id - Aktivis dan Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai sempat mengkritik kapasitas mantan kepala BIN, AM Hendropriyono yang mengomentari pelarangan Front Pembela Islam (FPI).
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer, AM Hendropriyono mengomentari sekaligus memberikan peringatakan kepada organisasi pelindung mantan anggota FPI tersebut.
Tindakan ini dikritik Pigai yang mempertanyakan kapasitas Hendropriyono memberikan komentarnya.
“Kapasitas bapak di negara ini sebagai apa ya, penasehat presiden, pengamat? aktivis? Biarkan diurus generasi abad ke 21 yang egaliter, humanis, demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya Wakil Ket BIN & Dubes yang bapak tawar saya tolak mentah-mentah. Maaf,” tulis Natalius Pigai di akun Twitternya.
Baca Juga:AM Hendropriyono: Hentikan Turun ke Jalan, Tak Ada Guna Bagi Kamu Semua
AM Hendropiyono pun merespon cuitan dari Natalius Pigai lewat akun Twitter..
Hendro menjawab pertanyaan Natalius Pigai tentang kapasitasnya berbicara soal FPI.
“Buat seorang pejuang tdk ada kata berhenti ananda @NataliusPigai2. Jika negara dlm bahaya, kita hrs membelanya. Harus tanpa hitung untung atau rugi dan muda atau tua.”
Hendro juga menanggapi ucapan Pigai yang menyebutnya sebagai ‘dedengkot tua’.
Terimkasih atas pnghinaanmu kpd sy sbg org tua, yg tdk pernah menyakiti kamu. Sy berhrap agar pikiranmu jgn ksana kmari terus, utk mncari pengakuan atau kedudukan. Pegang teguh prinsip. agar lbh bnyk orang menghargai kamu, shg kmu mndapat tmpt yg terhormat di masyarakat
Baca Juga:Permintaan Maaf Suarabogor.id kepada AM Hendropriyono
Demikian Pigai, semoga kita masih bisa bertemu lagi, sebelum umur tdk memungkinkannya. Salam dan selamat tahun baru 2021.”
- 1
- 2