Gunung Ile Lewotolok Meletus, 3.671 Jiwa Mengungsi

Beberapa desa di sekitar lereng Gunung Ile Lewotolok diguyur hujan abu dan pasir

Muhammad Yunus
Senin, 30 November 2020 | 15:44 WIB
Gunung Ile Lewotolok Meletus, 3.671 Jiwa Mengungsi
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, erupsi Minggu (29/11/2020). (Antara/Aken Udjan/KH)

SuaraSulsel.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said mengatakan, beberapa desa di sekitar lereng Gunung Ile Lewotolok diguyur hujan abu dan pasir dari letusan tersebut.

Saat ini, katanya, warga yang terdampak hujan abu dan pasir dievakuasi ke lapangan Kantor Bupati Lama di kawasan Kota Baru, Kecamatan Lewoleba Tengah.

"Merespon kejadian tersebut PMI Kabupaten Lembata memobilisasi personil untuk melakukan assessment, evakuasi, stand by dan monitoring informasi lebih lanjut serta berkoordinasi dengan instansi terkait," terang Sudirman, Senin (30/11/2020).

Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan personel dan bantuan logistik ke wilayah terdampak letusan Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT.

Baca Juga:Gunung Ile Lewotolok Erupsi, 2.782 Warga Terdampak Dievakuasi

Markas Pusat PMI telah mengirimkan logistik berupa 10.000 masker, 300 perangkat kebersihan, 200 terpaulin, dan 50 rompi.

Relawan PMI bersama pemerintah setempat mengevakuasi warga dari sejumlah desa sekitar lereng Gunung Ile Lewotolok ke tempat aman.

Ribuan Warga Mengungsi

Berdasarkan informasi BPBD Kabupaten Lembata, sebanyak 3.671 jiwa yang berasal dari 17 Desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 Desa di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata mengungsi di enam titik pengungsian.

Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok dan pengunjung, pendaki, serta wisatawan telah diimbau agar tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah Gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak.

Baca Juga:Gunung Lewotolok Erupsi, Lembata NTT Hujan Abu dan Kerikil

Gunung Ile Lewotolok erupsi pada Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 Wita. Tinggi kolom abu letusan itu teramati mencapai 4.000 meter di atas puncak atau 5.423 mdpl, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat.

Akibat kejadian tersebut, menyebabkan beberapa desa di sekitar lereng gunung diguyur hujan abu dan pasir.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi sekitar 10 menit, selain itu gempa vulkanik terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dengan durasi kurang lebih 10 menit atau 600 detik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini