Pada awal Oktober 2020, ibu Musawir jatuh sakit. Mengetahui hal itu, ia pun mengajukan cuti di tempat kerjanya agar dapat segera kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Untuk menemani sang ibu tercinta.
"Saya ajukan cuti, maksudnya hari ini tanggal 28 sampai 30 Oktober kan cuti bersama. Jadi saya menghemat cuti. Awal Oktober, saya memang rencana mau balik ke Medan merawat orang tua," terang Musawir.
Saat hendak berangkat ke Medan, Musawir mendapat kabar bahwa proses kelulusan S-1 di UMI Makassar akan segera dilaksanakan. Oleh karena itu, Musawir pun sangat bahagia. Apalagi, proses wisuda tersebut dapat ia lakukan bersama ibunya.
"Ternyata tanggal 7 Oktober saya dapat wisuda. Nah, saya senang gitu kan, sekalian pulang bawa kado juga buat orang tua kalau wisuda," jelas Musawir.
Baca Juga:Massa Makin Menyemut di Dekat Istana, Mahasiswa Mulai Aksi Bakar Ban
Namun, proses kelulusan S-1 melalui daring tersebut ternyata tidak dapat dilakukan Musawir di kediamannya.
Karena kondisi ibu Musawir yang sedang sakit kala itu, semakin parah dan harus segera mendapat tindakan medis di rumah sakit.
"Kenapa di hotel? Karena pas ibu lagi nunggu hasil swab kedua, karena prosedur rumah sakit itu tidak bisa langsung rawat inap. Harus diswab dulu kemarin itu," kata dia.
Alasan Musawir memilih merawat ibunya di salah satu Hotel Medan, karena jarak antara rumah sakit ke kampung Musawir kurang lebih 52 kilometer. Sehingga, ia pun memutuskan untuk merawat sang ibu di salah satu hotel sambil menunggu hasil swab keluar.
Ternyata, momentum hari kelulusan S-1 Musawir bertepatan saat ia sedang merawat ibunya di hotel di Medan. Kejadian itu pun kemudian dimanfaatkan Musawir untuk mengajak ibunya agar dapat menyaksikan proses wisudanya.
Baca Juga:Demo Tolak UU Ciptaker di Patung Kuda, Mahasiswa Ultimatum Jokowi - Ma'ruf
"Ibu saya ini kasihan kalau harus tiap hari bolak balik gitu kan. Makanya kami cari yang nyamannya gitu. Jadi di hotel aja sambil tunggu hasil swabnya," kata dia.