BMKG Pasang Alat Penerima Informasi Gempa di 315 Daerah di Indonesia

Alat ini diyakini sebagai alat pemberi informasi tepat waktu. Setiap terjadi bencana.

Muhammad Yunus
Selasa, 06 Oktober 2020 | 19:01 WIB
BMKG Pasang Alat Penerima Informasi Gempa di 315 Daerah di Indonesia
Alat Sistem Penerima Peringatan Dini Generasi Baru atau Warning Receiver System New Generasi (WRS Newgen) dipasang di 315 lokasi di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Gowa / Foto : Humas Pemkab Gowa

SuaraSulsel.id - Alat Sistem Penerima Peringatan Dini Generasi Baru atau Warning Receiver System New Generasi (WRS Newgen) dipasang di 315 lokasi di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Gowa.

Alat ini diyakini sebagai alat pemberi informasi tepat waktu. Setiap terjadi bencana.

Hal ini diungkapkan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kabupaten Gowa, Gandamana, saat mengikuti latihan simulasi kesiapsiagaan sistem peringatan dini dan mitigasi ssunami yang diselenggarkan BMKG bersama BNPB secara virtual di Kantor BPBD Gowa, Selasa (6/10/2020).

Gandamana mengatakan, alat ini memberikan informasi gempa bumi secara tepat waktu. Bahkan akurasi data dalam waktu kurang dari 5 menit sudah bisa diketahui adanya kebencanaan di seluruh Indonesia.

Baca Juga:Respon Isu Tsunami 20 Meter, BPBD Bantul Gelar Simulasi Penanganan Bencana

"Saat ini sebanyak 315 alat yang sudah terpasang di seluruh Indonesia. Di Sulsel ada 14, semuanya disimpan di Kantor BPBD. Agar ketika terjadi bencana bisa dimonitor langsung oleh BPBD. Sehingga secepat mungkin bisa menginformasikan ke masyarakat untuk meminimalisir korban nyawa maupun harta," ungkapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansah, mengaku telah memilih operator yang akan menjaga alat selama 24 jam. Agar ketika ada pemberitahuan dari BMKG melalui WRS Newgen, bisa segera dilakukan upaya mitigasi.

"Operator sudah kita pilih, karena harus jaga 24 jam. Kita tidak tahu kapan bencana akan datang, tetapi ketika itu terjadi di daerah kita, kita sudah tahu apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Ikhsan mengaku, mitigasi bencana yang harus ditingkatkan agar informasi bisa cepat tersampaikan. Sehingga mampu meminimalisir adanya korban bencana.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, sejak tahun 2013 terjadi tren peningkatan aktivitas gempa di Indonesia. Hal ini patut diwaspadai, karena akan memicu terjadinya tsunami.

Baca Juga:BMKG Gelar Latihan Mitigasi Hadapi Tsunami Raksasa di Selatan Jawa

Manusia belum bisa memastikan kapan terjadi gempa dan apakah berpotensi tsunami atau tidak. Sehingga koordinasi BNPB bersama stakeholder harus menerapkan sistem mitigasi kepedulian tsunami.

"Intinya diperlukan kewaspadaan bila sewaktu-waktu terjadi gempa. Inilah kenapa kita harus selalu latihan. Agar terampil dan tidak bingung apa yang harus dilakukan jika gempa itu datang dan memastikan sistem beroperasi sepenuhnya," jelasnya.

Selain itu, adanya alat WRS Newgen memiliki fungsi yang sangat baik. Yakni menyajikan informasi dalam waktu kurang dari tiga menit. Setelah terjadi gempa bumi. Siharapkan dapat mengurangi korban jiwa dan dampak gempa lainnya.

"Alat ini menjamin stakeholder menerima informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami. Selanjutnya dapat digunakan untuk segera mengambil respon cepat untuk melakukan langkah upaya mitigasi. Meminimalisir korban jiwa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini