Boy Rafli Amar Sosialisasi Program BNPT ke Pimpinan Pesantren di Sulsel

BNPT melakukan program deradikalisasi di Kabupaten Sinjai

Muhammad Yunus
Rabu, 30 September 2020 | 10:28 WIB
Boy Rafli Amar Sosialisasi Program BNPT ke Pimpinan Pesantren di Sulsel
Pertemuan Kepala BNPT dengan pimpinan pondok pesantren di Sulawesi Selatan, berlangsung di Masjid Islamic Center Sinjai, Senin (28/9/2020) / Foto : Humas Pemprov Sulsel

SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dibawah kepemimpinan Komjen Pol Boy Rafli Amar, dalam melakukan program deradikalisasi di Kabupaten Sinjai.

"Jadi kita apresiasi BNPT. Tentu kehadiran beliau ke sini di samping kegiatan di Sinjai juga dalam rangka program deradikalisasi," kata Nurdin, Selasa malam (29/9/2020).

Menurut dia, baik mantan teroris agar diberikan penghidupan, diberikan kegiatan serta bisa memperbaiki ekonominya.

"Saya kira ini penting sekali dan tentu ini di butuhkan sinergi. Pemerintah daerah saya kira tahu betul bahwa pusatnya di poso, ya saya senang sekali mendengar pogram-program sehingga nantinya kita berharap tidak ada lagi orang yang terpengaruh masuk ke jurang itu," jelasnya.

Baca Juga:Bikin Onar di Ponpes Abuya Uci, Istri Minta Sugiono Jangan Dibebaskan Dulu

Sebelumnya, Wagub Sulsel juga mendampingi Boy Rafli bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Sinjai.

Pertemuan pimpinan pondok pesantren di Sulawesi Selatan berlangsung di Masjid Islamic Center Sinjai, Senin (28/9/2020). Dengan mengusung tema "Penguatan Peran Pondok Pesantren Dalam Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)".

Hadir Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, dan Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong.

Bupati Sinjai Andi Seto menyampaikan, silaturahmi bersama Kepala BNPT ini diikuti pimpinan dari 23 Pondok pesantren di Sulawesi Selatan. Sebanyak 18 pondok pesantren diantaranya berasal dari Kabupaten Sinjai.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, program sinergitas pemerintah provinsi dengan kabupaten atau kota sebagai bukti kerja nyata.

Baca Juga:Positif Corona dari Klaster Ponpes Darus Ilmi Bintan Tambah Banyak

"Sinjai luar biasa. Masalah agama, luar biasa, sejarah membuktikan. Pondok Pesantren Hidayatullah pendirinya Bapak KH Abdullah Sahid, adalah kelahiran Sinjai. Banyak cabangnya (Ponpes Hidayatullah) di Sulsel meski saya sendiri hanya belum mengetahui secara dalam kegiatannya" katanya.

Olehnya itu, dirinya mengingatkan, generasi selanjutnya untuk berupaya dalam mempertahankan dan melanjutkan perjuangan semangat para pendiri.

"Pemerintah Provinsi Sulsel akan memberi pola pikir positif pada generasi muda, utamanya dalam menangkal hal negatif. Dekatkan Alquran," ujarnya.

Seperti dalam program gerakan 15 menit mengaji untuk SMA/SMK. Program literasi Alquran 30 menit setiap hari Jumat. Serta menyiapkan jalur prestasi bebas masuk SMA/SMK Negeri di Sulsel bagi penghafal Alquran atau hafiz minimal 10 juz.

Sudirman juga mendorong perguruan tinggi bisa menerapkan bebas tes masuk untuk penghafal Alquran.

"Kami meminta Masjid mengembalikan kepada fungsinya. Bagaimana mendidik anak-anak kita tidak ada lagi penyimpangan. Mereka boleh belajar agama, tapi betul-betul agama lurus, dekatkanlah mereka ke Alquran. Insyaallah ada faedah didalamnya," pungkasnya.

Sudirman mengajak para pimpinan pondok pesantren untuk memanfaatkan dirinya sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.

"Saya minta sekarang pesantren-pesantren manfaatkan saya sebagai Wakil Gubernur untuk hal-hal yang positif, apa saja potensi pada kami. Silahkan. Saya sebagai Wakil Gubernur untuk masyarakat semuanya. Untuk kepentingan kita semua," ungkapnya.

Pemprov Sulsel, kata dia, memberikan apresiasi atas pertemuan ini. "Semoga terjalin harmonisasi antara Pemprov dan pesantren terus menggeliat dan menjalin komunikasi yang baik. Dengan sinergi, sama-sama kita baik," tegasnya.

Kepala BNPT RI Komjen Pol Boy Rafly Amar mengatakan, silaturahmi ini kesempatan emas yang baik bagi BNPT untuk bisa mensosialisasikan tugas-tugas BNPT.

"Menyampaikan harapan-harapan Negara untuk masyarakat," imbuhnya.

Boy memaparkan sejarah terbentuknya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Alhamdulillah kita bertemu pimpinan Ponpes, tentu ada hal yang ingin kami sampaikan untuk dapat jalin kerjasama antara kita," ujarnya.

Pondok Pesantren, kata dia, tidak terlepas dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Banyak pahlawan-pahlawan dari pondok pesantren.

Harapan BNPT untuk pondok pesantren antara lain sebagai agen perubahan sosial, yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama. Tapi juga ikut serta dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Sebagai lembaga dakwah yang mengajarkan Islam secara damai. Sebagai pendidikan yang bertujuan mendelegasikan manusia dari keterbelakangan dan berupaya mencerdaskan bangsa.

Melahirkan santri pendidikan keagamaan, umum dan kebangsaan. "Serta sebagai garda terdepan dalam mencegah radikalisme, intoleran dan terorisme," ungkap Boy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini