"Minggu-minggu terakhir yang tinggi itu di Kecamatan Tamalate dan Manggala," kata dia.
Dengan terjadinya peningkatan virus corona tersebut, pihaknya pun melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Kota Makassar agar kembali memperketat protokol kesehatan. Mengurangi perkumpulan banyak orang, dan wajib menggunakaan masker saat beraktivitas.
Tujuannya, adalah untuk menekan penyebaran virus corona. Ansariadi tidak ingin Kota Makassar mengalami hal yang serupa seperti yang terjadi di Kota Jakarta. Sebelumnya dikabarkan pernah mengalami penurunan, namun akhirnya tiba-tiba mengalami kenaikan.
"Saya sudah laporkan ke Wali Kota Makassar supaya kembali memperketat protokol kesehatan," terangnya.
Baca Juga:Epidemiolog Soal Kasus Covid-19 di Jakarta: Lebih Parah dari Provinsi Lain
Selain itu, pihaknya juga meminta Pemkot Makassar kembali melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang berdatangan dari luar daerah.
Hal ini ditempuh untuk memastikan apakah masyarakat yang datang dari luar daerah ke Kota Makassar tersebut terjangkit Covid-19 atau tidak.
"Jadi kuncinya ada di pengetatan. Ditambah lagi kembali tesnya supaya jangan-jangan banyak yang masyarakat di luar ini ada virusnya. Dan menyebarkan cuma belum sempat diidentifikasi. Itu sebabnya Dinas Kesehatan akan melakukan swab massal lagi di beberapa lokasi," katanya.
Berdasarkan data posko induk gugus tugas Covid-19 Kota Makassar, pasien yang positif Virus Corona pada tanggal 9 September 2020, sebanyak 1.894 orang dengan rincian kasus terkonfirmasi tanpa gejala (simptomatik) 467 orang.
Terkonfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) tercatat 1.427 orang, pasien yang sembuh 31 orang (total 5102) dan meninggal 2 orang (total 262). Sedangkan untuk status suspek 276 orang.
Baca Juga:Bertambah 194, Riau Kembali Duduki 5 Besar Kasus Positif Covid-19
Kontributor : Muhammad Aidil