Muhammad Yunus
Senin, 22 Desember 2025 | 12:46 WIB
Pengusaha tahu di Madiun mampu memproduksi 2 kwintal kedelai dalam sehari sejak menjadi mitra dapur MBG [Suara.com/BGN]
Baca 10 detik
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) meningkatkan pendapatan petani dan perajin kecil, menciptakan lapangan kerja baru bagi tetangga.
  • Nenek Sumarti, perajin tahu di Madiun, meningkatkan produksi tahu dari 50 kg menjadi 2 kuintal per hari karena program MBG.
  • Keterlibatan dalam dapur MBG dan aktivitas pemasok berhasil menyembuhkan menantu Nenek Sumarti dari kebiasaan judi daring.

SuaraSulsel.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ternyata banyak membawa berkah bagi keluarga petani dan perajin kecil di berbagai desa di tanah air.

Selain pendapatan semakin meningkat, mereka bisa membantu tetangga yang menganggur dengan membuka lapangan kerja baru.

Bahkan karena sekaranh semua sibuk bekerja di dapur MBG, mereka pun sembuh dari bermain judi on line. Karena waktunya sibuk bekerja baik sebagai pemasok di dapur MBG atau sebagai pekerja langsung di dapur MBG.

Hal itu pula yang dirasakan Sumarti, seorang nenek perajin tahu dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kebon Sari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Sebagai perajin tahu, selama ini dia hanya bisa menjual maksimal dua ember tahu buatannya di pasar desa.

“Dulu tidak mesti. Kalau pasar sedang ramai, bisa habis semua, tapi kalau sedang sepi, seember pun kadang tak habis,” ujarnya.

Namun sejak menjadi pemasok tahu ke SPPG di desanya, nenek Sumarti kini bisa tersenyum. Dengan dibantu menantunya, Dwiyono alias Geye, pabrik tahunya semakin berkembang.

Jika semula hanya mampu memproduksi 50 kg kedelai per hari, kini dia mampu memproduksi 2 kwintal kedelai dalam sehari.

“Alhamdulah penghasilan meningkat, karyawan juga nambah,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Syarat Ahli Gizi yang Mau Mengawal Program Makan Bergizi Gratis

Namun yang paling membahagiakan nenek Sumarti adalah kebiasaaan menantunya yang selama ini menjadi penjudi on line sekarang benar -benar sembuh.

Lantaran sang menantu siang dan malam harus kerja memproduksi tahu untuk dapur MBG di desanya.

”Sekarang benar -benar insyaf karena gak punya waktu lagi untuk judi on line,” tambah nenek Sumarti gembira.

Nenek Sumarti , juga mengakui penghasilan sebagai pemasok tahu untuk program MBG meningkat luar biasa bahkan hingga 400 persen. Apalagi dengan sistem pembayaran yang cash setiap hari.

“Alhamdulah berkah program MBG, saya bisa beli mesin pompa sibel untuk pengairan di sawah , bisa beli mobil untuk alat transportasi ke dapur MBG,” kata Sumarti.

Berkait insyafnya para penjudi on line karena sibuk bekerja di dapur MBG dibenarkan oleh kepala Desa Sidorejo, Ana Setyawati.

Load More