- Gubernur Sulsel memaparkan pengembangan Mamminasata di ASCC Jepang, fokus pada transportasi, efisiensi energi, dan dekarbonisasi.
- Pengembangan UMTS Mamminasata mencakup BRT, LRT, hingga MRT sebagai kunci menekan emisi dan kemacetan regional.
- Sulawesi Selatan menawarkan potensi EBT terbesar di Indonesia Timur, menarik minat perusahaan teknologi Asia untuk investasi.
Menurut Sudirman, pendekatan ini penting untuk menekan emisi, mengurangi kemacetan, dan menciptakan efisiensi antar kota-kota penyangga.
"Mobilitas menjadi kunci pembangunan kota cerdas. Kota yang maju selalu dimulai dengan sistem transportasi yang bisa diandalkan," ucapnya.
Ia menambahkan, ketersediaan transportasi publik yang nyaman dan terjangkau akan mendorong perubahan perilaku masyarakat sekaligus menciptakan pola urbanisasi yang lebih berkelanjutan.
Dalam jangka panjang, sistem transportasi terintegrasi juga menjadi pendorong investasi, terutama bagi kawasan industri dan pusat ekonomi baru.
Selain mobilitas, Andi Sudirman memperkenalkan potensi energi baru terbarukan (EBT) Sulawesi Selatan yang disebutnya sebagai terbesar di Indonesia Timur.
Potensi EBT itu meliputi energi surya sebesar 60.410 MW, energi bayu 8.345 MW, serta energi hidro mencapai 814 MW.
Angka itu jauh melampaui kebutuhan listrik lokal dan membuka peluang Sulsel menjadi pemasok energi hijau untuk kawasan industri nasional dan Asia.
"Kami membuka pintu kolaborasi internasional untuk mengembangkan wilayah yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan. Sulsel siap menjadi pusat EBT di Indonesia dan Asia," tegasnya.
Ia menyebutkan bahwa beberapa kawasan industri di Sulsel kini mulai merancang penggunaan energi bersih sebagai daya utama. Termasuk dalam proyek smelter hijau dan green manufacturing lainnya.
Baca Juga: Gubernur Sulsel: Fokus Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Hujan
Dengan dukungan pemerintah pusat dan minat investasi asing, provinsi Sulawesi Selatan menargetkan percepatan pembangunan PLTS skala utilitas, PLTB tambahan di daerah pesisir, serta revitalisasi energi hidro.
Dilirik Perusahaan Teknologi Asia
Dalam sesi diskusi, presentasi Andi Sudirman menarik perhatian sejumlah perusahaan teknologi berorientasi lingkungan dari Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
Mereka menilai kombinasi potensi EBT, posisi geografis strategis, serta pertumbuhan ekonomi yang stabil menjadikan Sulsel kompetitif sebagai lokasi investasi baru.
Beberapa delegasi juga menyampaikan ketertarikan bekerja sama dalam pengembangan sistem transportasi modern, pengelolaan kota cerdas, hingga infrastruktur digital untuk layanan publik.
"Kami akan menindaklanjuti peluang kerja sama ini melalui tim teknis," ujar Sudirman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
Terkini
-
Andi Sudirman Tampilkan Strategi Transportasi Hijau Mamminasata di Konferensi Smart City Asia
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Kejati Sulsel Geledah Kantor di Bogor Terkait Dugaan Mark-Up Nanas Rp60 Miliar
-
Ada 'Negara Baru" di Morowali, Tamsil Linrung: Tidak Boleh Dibiarkan
-
Gubernur Sulsel: Fokus Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Hujan