- Banyak siswanya berasal dari latar belakang sulit secara ekonomi
- Ada yang hidup bersama nenek, korban perceraian orang tua, ada pula yang berasal dari keluarga miskin ekstrem
- Banyak siswa yang berbicara dalam bahasa Makassar, sementara ia baru datang dari Jawa Tengah
Hasilnya, anak-anak yang dulu diam kini sudah berani datang dan bercerita kepada guru.
“Kalau pengalaman saya selama tiga bulan ini sebagai guru sekolah rakyat, saya bilang ini luar biasa sekali. Di sini saya membangun karakter dari nol. Anak-anak datang tanpa fasilitas dan difasilitasi oleh negara, tapi yang buat saya bangga sama anak-anak ini, mereka mau berjuang mengubah hidupnya," ujar Eunike.
Kedekatan emosional menjadi kunci dalam pendekatan Eunike terhadap siswa. Ia memilih untuk lebih banyak mendengarkan, memahami latar belakang setiap anak, dan mencari cara agar mereka tetap semangat belajar.
Eunike menyadari bahwa untuk menjaga semangat belajar anak-anak, tidak cukup hanya dengan nasihat. Ia menerapkan sistem pemberian hadiah (reward) untuk siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dari guru.
Hadiah sederhana, seperti biskuit, terbukti efektif untuk memotivasi siswa saat kegiatan belajar mengajar.
Setiap pekan, siswa diberi kesempatan untuk menghubungi keluarga melalui panggilan video. Sekolah juga membuka waktu khusus bagi kunjungan keluarga di hari Minggu.
Momen itu menjadi obat rindu bagi anak-anak yang sebagian besar harus hidup jauh dari rumah.
Permasalahan terbesar anak-anak itu tentang keluarganya, terutama karena mereka rindu orang tuanya.
Di balik segala keterbatasan, ia menemukan banyak momen kecil yang mengharukan.
Baca Juga: Polisi Makassar Dipecat Tidak Hormat! Ketahuan Lakukan Ini...
Salah satunya ketika melihat siswa-siswanya mulai bisa melipat pakaian sendiri dengan rapi, padahal sebelumnya tidak tahu caranya.
Eunike berharap para siswa yang ia dampingi di Sekolah Rakyat dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi selepas lulus dari SRMP 23 Makassar dan mencapai cita-cita mereka.
Berdasarkan asesmen yang ia lakukan, sebagian besar dari para siswa memiliki cita-cita ingin menjadi anggota TNI. Sementara lainnya bercita-cita menjadi dokter, guru, hingga pilot.
Melihat semangat itu, Eunike berharap program Sekolah Rakyat dapat terus berlanjut agar para siswa memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dan membukakan jalan mereka dalam mengejar impian.
Menumbuhkan harapan
SRMP 23 Makassar menjadi salah satu sekolah bagian program Sekolah Rakyat, yang ditujukan untuk memberi akses pendidikan kepada anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Anak Muda Rentan Stroke? Dokter Ungkap Faktor Pemicu yang Sering Diabaikan
-
1.345 Rumah Warga Terdampak Banjir di Tolitoli
-
Mandiri Bakti Kesehatan Sasar 600 Penerima Manfaat di Sulawesi dan Maluku
-
Eks Jaksa KPK Dilantik Jadi Kabag Hukum Pemkot Makassar
-
Pembunuh Shinzo Abe Mengaku Bersalah: Dendam Gereja Unifikasi Terungkap!