Muhammad Yunus
Senin, 27 Oktober 2025 | 22:05 WIB
Jenazah Muhammad Jeksen mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo tiba di Kelurahan Wapunto Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Rabu 24 September 2025 [gopos.id]
Baca 10 detik
  • Jeksen meninggal dunia usai mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi mahasiswa
  • Proses ekshumasi atau penggalian kembali kuburan berlangsung sekitar tiga jam
  • Tim forensik telah mengambil delapan sampel dari organ tubuh jenazah

SuaraSulsel.id - Penyidik Satreskrim Polres Bone Bolango, Provinsi Gorontalo terus mengumpulkan bukti terkait kematian Mohammad Jeksen, yang meninggal dunia usai mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi mahasiswa.

Kapolres Bone Bolango AKBP Supriantoro di Gorontalo, mengatakan penyidik Satreskrim yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP Yudhi Prastio telah melaksanakan proses ekshumasi terhadap jenazah mendiang Mohammad Jeksen.

"Pada Rabu 8 Oktober 2025, telah dilaksanakan ekshumasi di Kelurahan Wapunto, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Alhamdulillah berlangsung aman dan lancar," ucap AKBP Supriantoro, Senin (27/10).

Proses ekshumasi atau penggalian kembali kuburan berlangsung sekitar tiga jam, dan melibatkan dokter forensik serta disaksikan oleh pihak keluarga dari almarhum Mohammad Jeksen.

Dalam proses tersebut, tim forensik telah mengambil delapan sampel dari organ tubuh jenazah untuk dibawa ke laboratorium forensik yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan untuk didalami.

Untuk mengetahui hasil dari proses ekshumasi tersebut, Satreskrim Polres Bone Bolango masih menunggu informasi dari tim laboratorium forensik Makassar.

Ia mengatakan penanganan perkara ini telah dinaikkan ke proses penyidikan , dimana penyidik telah mengundang dan memeriksa sebanyak 11 orang saksi.

Selain itu, direncanakan sambil menunggu hasil dari laboratorium forensik di Makassar, penyidik Satreskrim juga akan memanggil 16 orang saksi lain yang merupakan rekan-rekan dari almarhum Mohammad Jeksen, untuk dimintai keterangan.

Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan segala bentuk bukti nyata dibalik kematian almarhum Mohammad Jeksen yang oleh keluarga dianggap tidak wajar.

Baca Juga: Mahasiswa ITH Parepare Bikin Aplikasi AI: Bahasa Isyarat Jadi Suara

"Alhamdulillah sampai saat ini penanganan perkaranya masih terus berlanjut tanpa kendala yang berarti, bahkan mendapatkan dukungan dari banyak pihak, sehingga prosesnya berjalan lancar," imbuhnya.

Sebelumnya pada Senin (22/09) mendiang Mohammad Jeksen yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, mengikuti diksar mahasiswa pencinta alam di Desa Tapadaa, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Saat itu ia dikabarkan sakit dan dilarikan ke rumah sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo, sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Hal itu memicu kecurigaan dari pihak keluarga dan kerabatnya, sehingga meminta aparat Kepolisian mengusut dan mengungkap fakta dibalik kematian mendiang Mohammad Jeksen.

Load More