Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 28 Juni 2025 | 11:00 WIB
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Makassar Abdi Widodo Subagyo (kiri) berbincang dengan Turis Warga Negara Asing (WNA) asal Polandia Piotr Marcin Lubawy (kanan) yang diamankan keselamatannya usai videonya viral hendak melempari warga Leang-Leang, saat dijemput dari Polsek Bantimurung, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (27/6/2025) [Suara.com/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Akhir Juni 2025, suasana di kawasan wisata Karst Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, sempat memanas.

Akibat insiden yang melibatkan seorang turis asal Polandia bernama Piotr Marcin Lubawy.

Pria berusia 42 tahun itu terpaksa diamankan oleh aparat Polsek Bantimurung demi menjaga keselamatan jiwanya.

Sekaligus mencegah kemungkinan bentrokan dengan warga setempat.

Baca Juga: Instagram 7 Kepala Daerah di Sulsel: Siapa Paling Banyak Pengikut ?

Peristiwa ini berawal dari kehadiran Marcin—sapaan akrab Piotr—yang tengah menjelajah kawasan wisata alam karst di Maros.

Ia sebelumnya sudah mengunjungi Karst Rammang-Rammang dan kemudian memutuskan berjalan kaki menuju situs purbakala Leang-Leang, salah satu destinasi bersejarah di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan lukisan gua kuno.

Namun, dalam perjalanan tersebut, terjadi kesalahpahaman dengan sekelompok anak-anak yang ditemuinya di jalan.

Menurut Kapolsek Bantimurung AKP Siswandi, anak-anak itu sempat berinteraksi dengan Marcin.

Dalam percakapan singkat, mereka menyebut kalimat bernada ejekan, “You are crazy (kamu gila),” yang memicu kemarahan Marcin.

Baca Juga: Tragis! Mahasiswi Unhas Terseret Air Bah Saat Mandi di Sungai Maros

“Dia memang datang untuk berwisata, dan berjalan kaki seorang diri dengan ransel besar. Mungkin anak-anak ini belum terbiasa melihat bule jalan sendiri di wilayah itu, sehingga mereka bercanda atau mengejek,” ujar Siswandi kepada wartawan, Jumat, 28 Juni 2025.

Akibatnya, Marcin yang merasa tersinggung mengambil batu dan tongkat bambu, lalu mengancam akan melempari mereka.

Aksinya tersebut direkam oleh warga dan video tersebut cepat menyebar di media sosial, menimbulkan berbagai spekulasi termasuk tudingan bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa.

Namun, AKP Siswandi dengan tegas membantah narasi yang menyebut Marcin tidak waras.

Ia menjelaskan bahwa turis asal Polandia itu bekerja sebagai perawat terapi di negaranya dan hanya mengalami miskomunikasi yang memicu reaksi emosional.

“Dia tidak gila, hanya salah paham. Mungkin karena lelah dan tersinggung disebut gila. Kami amankan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Load More