SuaraSulsel.id - Kabar menggembirakan datang bagi para petani kelapa di Sulawesi Tenggara.
Harga kopra hitam di tingkat pedagang antar-pulau di Kota Kendari kini mencapai Rp20.500 per kilogram.
Menandai kenaikan sebesar Rp500 dibanding bulan sebelumnya yang hanya Rp20 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini membuka harapan baru bagi peningkatan pendapatan petani dan geliat ekonomi di sektor perkebunan.
Baca Juga: Petani Bone Kaya Mendadak! Pisang Cavendish Tembus Pasar Korea, Permintaan Menggila!
Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Hortikultura (Disbun) Provinsi Sulawesi Tenggara, Akbar Effendi, saat ditemui di Kendari, Selasa (27/5/2025).
Menurutnya, kenaikan harga tersebut merupakan tren yang positif bagi petani kopra.
“Harga kopra hitam saat ini tembus Rp20.500 per kilogram di tingkat pedagang antar-pulau di Kota Kendari,” ujarnya.
Permintaan Tinggi dari Luar Daerah Jadi Pemicu Kenaikan Harga
Akbar menjelaskan bahwa kenaikan harga kopra hitam terjadi secara bertahap dan konsisten dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: DISKON 50 Persen! Tambah Daya Listrik PLN di Pulau Sulawesi, Baca Syaratnya
Salah satu faktor pendorong utama adalah meningkatnya permintaan dari luar daerah, seperti dari Surabaya dan Makassar.
Kedua kota besar tersebut menjadi pusat perdagangan dan industri pengolahan minyak kelapa, yang menjadikan kopra hitam sebagai bahan baku utama.
"Kenaikan harga tersebut, para petani kopra kita dapat memanfaatkannya dengan baik, sebab kenaikan harga itu dapat meningkatkan pendapatan mereka," kata Akbar.
Momentum Kebangkitan Petani Kopra di Sultra
Menurut Akbar, lonjakan harga ini harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk membangkitkan kembali semangat para petani kopra.
Dengan harga yang menguntungkan, para petani didorong untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kopra hitam yang dihasilkan.
"Ini menjadi penyemangat bagi petani kita agar lebih serius mengelola kebun kelapa mereka. Jika harga stabil dan produksi meningkat, tentu kesejahteraan petani juga akan ikut naik," tambahnya.
Tak hanya itu, tren positif ini bisa menjadi titik awal pengembangan industri turunan kelapa di Sulawesi Tenggara.
Dengan nilai ekonomi yang terus naik, peluang hilirisasi komoditas kelapa semakin terbuka lebar.
Harga Komoditas Perkebunan Lain Juga Stabil
Selain kopra hitam, Disbun Sultra juga mencatat perkembangan harga komoditas perkebunan lainnya.
Data ini diperoleh dari Pusat Informasi Pasar (PIP) yang rutin memantau harga hasil perkebunan di berbagai wilayah.
Berikut daftar harga komoditas perkebunan di Sultra per akhir Mei 2025:
-Kakao non-fermentasi: Rp110.000 per kilogram
-Lada putih: Rp130.000 per kilogram
-Bunga cengkeh kering: Rp110.000 per kilogram
-Mete gelondongan: Rp21.000 per kilogram
-Mete kupas: Rp135.000 per kilogram
-Arang tempurung: Rp11.000 per kilogram
-Pinang kupas: Rp11.000 per kilogram
-Kemiri gelondongan: Rp8.000 per kilogram
-Tandan Buah Segar (TBS) sawit: Rp2.700 per kilogram
Harga-harga ini menunjukkan bahwa sektor perkebunan di Sultra terus bergerak dinamis, dengan beberapa komoditas mengalami stabilisasi dan sebagian lainnya menunjukkan tren kenaikan.
Peluang dan Tantangan: Perlu Dukungan dan Inovasi
Kendati harga kopra hitam saat ini berada di titik menguntungkan, tetap ada tantangan yang perlu diwaspadai.
Salah satunya adalah ketergantungan terhadap pasar luar daerah. Jika permintaan dari Surabaya dan Makassar menurun, maka harga bisa kembali turun drastis.
Untuk itu, pemerintah daerah diharapkan dapat mendorong diversifikasi produk turunan kopra, seperti minyak kelapa murni (VCO), sabun organik, atau briket arang dari tempurung.
Dengan begitu, nilai tambah bisa dinikmati langsung oleh petani dan pelaku UMKM lokal.
Peningkatan kapasitas petani, mulai dari pelatihan budidaya kelapa yang baik hingga teknik pengolahan kopra yang berkualitas, juga sangat penting.
Kopra dengan kadar air rendah dan tampilan bersih akan lebih diminati oleh pembeli antar-pulau.
Disbun Sultra Komitmen Dorong Ekonomi Petani
Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra memastikan akan terus mendampingi dan memfasilitasi petani dalam meningkatkan produksi dan pemasaran hasil kebun mereka.
Termasuk memperkuat sinergi dengan Dinas Perdagangan, pelaku ekspor, dan industri pengolahan.
“Kami selalu memantau perkembangan harga dan berupaya membuka akses pasar yang lebih luas. Petani tidak boleh berjalan sendiri. Pemerintah hadir untuk memastikan harga yang menguntungkan dan produksi yang berkualitas,” ujar Akbar.
Ke depan, Disbun Sultra juga berencana melakukan digitalisasi informasi harga melalui aplikasi atau platform daring agar petani bisa mengetahui harga pasar secara real-time.
Kopra Sultra Punya Masa Depan Cerah
Kenaikan harga kopra hitam di Kota Kendari menjadi sinyal positif bagi para petani kelapa di Sulawesi Tenggara.
Dengan harga mencapai Rp20.500 per kilogram, para petani bisa bernapas lega dan meningkatkan semangat kerja mereka.
Namun, menjaga keberlanjutan tren positif ini butuh dukungan dari berbagai pihak.
Pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat perlu bersinergi agar komoditas perkebunan seperti kopra, kakao, cengkeh, hingga mete, tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tapi juga andalan ekonomi daerah.
Kini saatnya menjadikan kopra Sultra sebagai komoditas unggulan yang tak hanya laku di pasar lokal, tetapi juga bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
Terkini
-
Ular Piton Albino Panjang 4 Meter Ditemukan di Mesin Mobil Warga Makassar
-
Terancam Gagal Berangkat, Apa Itu Haji Furoda dan Sejarahnya?
-
Otot Panggul Wanita Melemah? Dokter Ungkap Cara Jitu Mengatasinya
-
MIWF 2025: Festival Sastra yang Berani, Bahas Genosida, Krisis Ekologi, dan Kebebasan Berekspresi
-
7 Tips Cat Rumah Bikin Tamu Terkesan Sambut Berkah Idul Adha