Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 29 Mei 2024 | 13:06 WIB
Petani di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan membabat habis tanaman jagung karena harga pupuk semakin mahal. Sementara harga jagung saat panen anjlok [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Nasib pilu dirasakan petani jagung di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Mereka terpaksa membabat tanamannya karena kesulitan membeli pupuk.

Videonya viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 28 Mei 2024, sore.

Dalam video terlihat ada dua orang petani membabat habis tanaman jagungnya yang baru ditanam sekitar sebulan. Mereka terpaksa melakukan itu karena petani tak mampu lagi membeli pupuk yang harganya semakin mahal.

"Beginilah petani. Harga jagung semakin murah dan harga pupuk makin mahal," ujar salah satu pria di video tersebut.

Baca Juga: Petani di Kampung Menteri Pertanian Mengeluh Tidak Dapat Pupuk Subsidi

Menurut petani, lebih baik dipotong untuk dijadikan pakan ternak daripada melihat tanaman tumbuh tanpa perawatan yang semestinya.

Saat musim panen pun harga jagung anjlok membuat petani tambah merugi.

"Jadi lebih baik dipotong. Susah juga perawatannya," lanjutnya.

Video tersebut membuat warganet bereaksi. Mereka menuntut agar Kementerian Pertanian bertanggungjawab terhadap kerugian yang terus dirasakan para petani.

"Bagaimana tidak mengeluh petani. Punya lahan tujuh hektar tapi dikasih jatah pupuk subsidi cuma satu sak. Mau tidak mau beli pupuk non subsidi," tulis akun @Rasmha37.

Baca Juga: HIPMI Minta Investasi Mesin Pengering dan Silo Modern untuk Pertanian Jagung Sulawesi Selatan

"Inilah alasan harga jagung di pasaran langsung mahal. Ternyata lebih pilih tidak panen daripada merugi," timpal akun lainnya.

"Gimana mau untung. Harga pupuk subsidi Rp116.500 per sak, sementara harga jagung per kilo tidak sampai Rp3 ribu saat panen," ujar akun @ardhyyuda menambahkan.

Kondisi ini kontra dengan data yang dibeberkan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Selatan pada Senin, 27 Mei 2024, Amran mengaku sudah menambah kuota pupuk subsidi untuk Sulawesi Selatan.

Alokasi pupuk subsidi untuk Sulawesi Selatan tahun 2024 mencapai 869.355 ton atau ada penambahan 451.718 ton dari tahun 2023.

Ia juga berjanji akan mencopot distributor pupuk yang terbukti memainkan harga ke petani.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More