SuaraSulsel.id - Seorang Jemaah Calon Haji (JCH) asal Dusun I Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo Jaleha Hanafi dinyatakan batal berangkat karena meninggal dunia.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Gorontalo, Muflih B. Fattah mengatakan, sesuai surat keterangan kematian dari RSUD Aoei Saboe Kota Gorontalo Nomor 441.6/RSU-1/PEL/2015/2024 bahwa Jamaah Calon Haji dengan nama, Jaleha Hanafi Kloter UPG 012 Asal Dusun I Yosonegoro, Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo dinyatakan batal berangkat Ke Arab Saudi, karena meninggal dunia di Rumah Sakit Prof. dr. H. Aloei Saboe Gorontalo pada 20 Mei 2024 Pukul 16.15 Wita
“Jenazah almarhumah akan dimakamkan di pekuburan keluarga di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo,” ucapnya.
Kata dia, total keseluruhan jemaah kloter 12 yang berangkat ke Madinah berjumlah 449 jemaah dan telah diberangkatkan kemarin pukul 13.00 Wita dari asrama Haji Gorontalo menuju ke Madinah.
Baca Juga: Saksi Kasus Tewasnya Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo Pingsan Dalam Ruang Sidang
“Dan alhamdulillah jemaah kloter 12 saat ini telah tiba dengan selamat di Madinah,” katanya.
Kementerian Agama (Kemenag) RI menerapkan pelayanan satu atap atau one-stop service pada 14 embarkasi haji yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.
"Seluruh embarkasi haji telah menerapkan layanan one stop service bagi jamaah," kata Petugas Media Center Haji (MCH) Widi Dwinanda dalam konferensi pers penyelenggaraan ibadah haji yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Widi mengatakan pelayanan satu atap diwujudkan dalam bentuk pelayanan yang dimulai dari penyerahan kartu akomodasi asrama haji, pembagian gelang, penyerahan biaya hidup atau living cost, hingga pemeriksaan kesehatan terakhir.
Setelah menjalani proses penerimaan, sambungnya, jamaah calon haji diantar ke pemondokan untuk istirahat. Selama menunggu penerbangan, baik jamaah maupun petugas akan menjalani pembinaan manasik haji terakhir.
Baca Juga: Jemaah Haji Dilarang Bawa Kosmetik Lebih 20 Buah
"Beberapa jam sebelum jadwal keberangkatan, jamaah akan menerima paspor, kemudian secara bertahap, jamaah didorong ke bandara," ujarnya.
Berita Terkait
-
Cerita Asal Usul Pemakaman Titiek Puspa di Komplek Pejuang Kemerdekaan
-
Kata Keluarga Soal Rencana Penetapan Warisan Budaya Atas Karya Titiek Puspa
-
Dewi Yull Kenang Jasa Titiek Puspa dalam Hidupnya, Ternyata Mak Comblangnya dengan Ray Sahetapy
-
Kecantikannya Tak Lekang Oleh Waktu, Titiek Puspa Pernah Lakukan Operasi Plastik?
-
Vidi Aldiano Patah Hati, Tak Bisa Hadiri Pemakaman Titiek Puspa
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta