SuaraSulsel.id - Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Selatan memberikan pelatihan pengelolaan keamanan siber sektor infrastruktur informasi vital guna mencegah peretasan terhadap data milik Pemprov Sulsel.
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat membuka Pelatihan Level 1 Security Operations Center Analyst Provinsi Sulawesi Selatan Badan Siber dan Sandi Negara Tahun Anggaran 2024, berharap kegiatan ini meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia yang dimiliki Dinas Kominfo.
Apalagi, katanya, dengan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Eletronik (SPBE) di Indonesia, agar dapat didukung oleh pemerintah daerah sehingga saling terkoneksi.
"SPBE nanti dari kabupaten kota, provinsi bahkan level desa dan publik terkoneksi dengan IKN, sehingga perlu memiliki rancang bangun sistem siber dalam jangka panjang," kata dia, Senin 26 Februari 2024.
Baca Juga: Hari Ini Pj Gubernur Sulsel dan Sejumlah Kepala Daerah Ketemu Presiden Jokowi Bahas Stadion
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 26 Februari-1 Maret 2024, diikuti perwakilan Dinas Kominfo kabupaten dan kota se-Sulsel.
Pada kesempatan ini, hadir pula Deputi Bidang Keamanan Siber Sandi Pemerintah dan Pembangunan Manusia Sulistyo serta Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Stastik dan Persandian (Kominfo) Sulsel Andi Winarno Eka.
"Selama pelatihan, peserta akan melalui proses pembelajaran untuk menguasai seluruh materi pelatihan yang diberikan oleh para widyaswara," kata dia.
Dia mengharapkan dalam pelatihan ini, peserta akan memiliki kompetensi dalam memantau aspek teknologi informasi, mendeteksi kerentanan, serta menganalisis dan mengelola informasi.
Dia mengharapkan SDM memiliki kemampuan melakukan perlindungan dan mitigasi serta deteksi dan identifikasi masalah pada pengelolaan teknologi informasi sehingga jika ada pemberitahuan dari sistem ataupun identifikasi yang dilakukan secara langsung, dapat secepatnya direspons dan ditindaklanjuti.
Baca Juga: Makassar Ingin Jadi Kota Rendah Karbon, Pj Gubernur Sulsel: Sesuai Program Pemprov Sulsel
"Salah satu tugas memonitoring adanya anomali traffic di ruang siber. Jika ada, disampaikan kepada stakeholder terkait, bahwa teridentifikasi ada aktivitas-aktivitas yang mencurigakan," katanya.
Berita Terkait
-
Jangan Sampai Jadi Korban! BRI Ungkap Cara Penipu Online Beraksi saat Lebaran
-
Libur Lebaran 2025, Anggota DPR Ini Minta Pemerintah Optimalkan Pariwisata Desa
-
Palo Alto Networks Investasi Infrastruktur Cloud Baru di Asia Pasifik dan Jepang
-
Waspada Penipuan Smishing via SMS, BRI Beri Tips Keamanan untuk Nasabah
-
Usai Lakukan OTT, KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Kabupaten OKU
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli
-
Skandal Syahrul Yasin Limpo Meluas: KPK Panggil Salsa Nabila Hardafi
-
Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Berhasil Kirim Produk ke Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
BRI Dorong UMKM Go Global, Dukung Partisipasi di Pameran Internasional Singapura 2025
-
Bos Uang Palsu UIN Alauddin Annar Sampetoding Dilimpahkan ke Kejaksaan