Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Makassar ini menjelaskan, simulasi tersebut dilakukan secara nyata dengan melibatkan anggota panitia pemungutan suara (PPS) tingkat kelurahan, panitia pemilihan kecamatan (PPK) selaku kelompok panitia penyelenggara pemilu (KPPS) dan sebagian warga sekitar kompleks sebagai pemilih.
"Dari simulasi ini kita bisa belajar dari persoalan yang muncul apa saja dan tindak lanjut penyelesaiannya seperti apa nantinya. Simulasi dibuat secara riil dan semua kita libatkan, bahkan jam di mulai dan akhir pemungutan sama, serta jenis-jenis pemilihnya masuk semua," tutur Gunawan.
Tidak hanya itu, beberapa kasus-kasus dibuat sekiranya terjadi kendala di TPS juga disimulasikan, seperti pemilih tidak bawa identitas yakni Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik, bagaimana penyelesaiannya termasuk pemilih membawa formulir C pemberitahuan dan datang terlambat di TPS yang di buka mulai 07.30 Wita-13.00 Wita.
"Begitu pula pemilih yang tidak ada di DPT (Daftar Pemilih Tetap) tapi memiliki KTP elektronik juga dilakukan simulasi penyelesaiannya, asalkan terdaftar domisili di wilayah TPS setempat," katanya menjelaskan.
Baca Juga: Polisi RW Diminta Jaga Netralitas dan Kesantunan Selama Pemilu 2024
Kemudian untuk penghitungan suara, lanjut Gunawan, juga disimulasikan seperti apa perlakuannya, dilanjutkan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (sirekap) saat proses penghitungan dan rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang dilaksanakan KPPS dalam menginput data.
"Hal-hal seperti itu yang disimulasikan sejauh mana pengetahuan penggunaan aplikasi sirekap sehingga kita sudah punya gambaran di hari H 14 Februari 2024. Proses simulasi di mulai pemungutan sampai penghitungan suara hingga sore nanti. Tapi tentu tidak sama pada hari H, tapi diusahakan semua proseduralnya dilakukan," papar Gunawan.
Berita Terkait
-
Yoon Suk Yeol Lengser, PM Korsel Segera Umumkan Tanggal Pemilu
-
Perdana Menteri Kanada Mark Carney Serukan Pemilu Dini untuk Lawan Ancaman Trump Caplok Negaranya
-
Bantah Dukung 02, Larissa Chou Tegas Tak Pernah Kampanyekan Paslon Mana Pun
-
Analisa Pakar Soal Gugatan UU Pemilu, Caleg Harus 'Akamsi'
-
Bocah SMA Ngeluh Pemerintah Jadi Sumber Masalah, Anies: Kalau Ada Pemilu Lagi, Pilih yang Benar
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta