SuaraSulsel.id - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell pada Sabtu menyampaikan kekecewaannya atas kelanjutan serangan Israel di Jalur Gaza.
Borrell juga menekankan kewajiban Tel Aviv untuk menghormati hukum humaniter internasional dan hukum perang, yang dia gambarkan "bukan hanya kewajiban moral tetapi juga kewajiban hukum."
"Cara Israel menuntut haknya untuk membela diri itu penting. Tetapi, penting juga bagi Israel untuk menghormati Hukum Humaniter Internasional dan hukum perang," tulis Borrell di akun media sosial X.
Pernyataannya itu disampaikan setelah tentara Israel melanjutkan serangan di Gaza menyusul pernyataan diakhirinya jeda kemanusiaan pada Jumat pagi, yang juga disesalkan Borrell karena khawatir jumlah korban tewas yang sudah tinggi akan terus meningkat.
Baca Juga: Retno Marsudi: Palestina Berhak Merdeka Berdasarkan Solusi Dua Negara
Sementara menegaskan kembali seruannya kepada Israel untuk menghormati hukum internasional, dia menekankan bahwa penghormatan tersebut "bukan hanya kewajiban moral tetapi juga kewajiban hukum."
Dia juga menyebutkan aksi kekerasan yang terus meningkat di Tepi Barat. Mengutip angka dari PBB, Borrell mengatakan bahwa 271 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober.
"Tidak cukup dengan melanjutkan jeda kemanusiaan, perlu juga upaya menemukan solusi politik komprehensif bagi seluruh wilayah Palestina," tambahnya.
Tentara Israel melanjutkan serangan pengeboman di Jalur Gaza pada Jumat pagi setelah mengakhiri jeda kemanusiaan selama sepekan dengan kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Sedikitnya 178 warga Palestina telah tewas dan 589 luka-luka akibat serangan Israel pada Jumat, menurut Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.
Baca Juga: Koalisi Jurnalis Sulawesi Selatan Aksi Bela Palestina
Jeda kemanusiaan dimulai pada 24 November sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk sementara waktu menghentikan pertempuran guna memungkinkan pertukaran sandera dan pengiriman bantuan.
Lebih dari 15 ribu warga Palestina, yang sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel tercatat sebanyak 1.200 orang, menurut perkiraan resmi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat
-
Fadli Zon Ungkap Fakta Mengejutkan Keris Sulawesi Selatan
-
5 Rumah Adat Sulawesi Selatan: Dari Tongkonan Mendunia Hingga Langkanae Penuh Filosofi
-
Gubernur Sulsel Surati Prabowo, Minta Evaluasi Tambang Emas Raksasa di Luwu