Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 15 September 2023 | 12:01 WIB
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares melelang trofi dan jersey pribadinya untuk biayai tim. (Instagram)

SuaraSulsel.id - Kepedulian yang diperlihatkan oleh pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, membuat banyak orang merasa kagum. Sebab, dia rela melelang barang-barang berharganya untuk membantu pembiayaan skuad Juku Eja.

Menjelang laga melawan Barito Putera pada pekan ke-12 Liga 1 2023/2024, Bernardo Tavares menyampaikan kepada awak media bahwa dia tengah melelang baju serta trofinya saat membawa PSM Makassar menjuarai Liga 1 musim lalu.

Hal ini dilakukan Bernardo Tavares untuk membantu keuangan tim PSM Makassar yang tengah mengalami krisis. Sebab, ada beberapa staf yang kabarnya belum menerima gaji dari pihak manajemen.

"Seperti yang kalian ketahui kita sedang mengalami kesulitan sekarang. Ada beberapa barang di sini, akan ada dari kalian yang akan memberikan penawaran," ungkap Bernardo usai konferensi pers, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga: Prediksi PSM Makassar vs Barito Putera di BRI Liga 1: Skor, Susunan Pemain hingga Link Nonton

Dua barang yang dilelang oleh juru taktik asal Portugal ini ialah baju polo yang selalu digunakannya pada musim lalu. Dia juga siap melepas trofi penghargaan Pelatih Terbaik pada Liga 1 2022/2023.

"Saya tawarkan polo saya, yang saya gunakan musim lalu kepada kalian semuanya. Kepada penawaran terbaik nantinya. Kami akan berikan kepada staf kita untuk menunjukkan kepada mereka kita ada dalam posisi yang sama saling membantu," jelasnya.

Kepedulian semacam ini sebetulnya tak hanya dilakukan oleh Bernardo Tavares saja. Sebab, sebelumnya, pelatih PSM Makassar pada era Indonesian Premier League (IPL), Petar Segrt, pernah melakukan hal serupa.

Ketika itu, Petar Segrt harus ikut tangan membantu masalah gaji pemain yang belum dibayarkan oleh pihak manajemen. Mereka seharusnya sudah menerima gaji pertama untuk bulan Desember 2012.

Namun, hingga Januari 2013, mereka tak kunjung menerimanya. Pelatih asal Kroasia itu pun akhirnya menalangi gaji pemain dan ofisial dengan uang pribadinya sebesar Rp150 juta. Hal itu dia lakukan karena prihatin dengan kondisi anggota timnya.

Baca Juga: Profil Hai Phong, Klub Vietnam yang Jadi Lawan Perdana PSM Makassar di Piala AFC 2023

“Saya tahu, mereka membutuhkan uang di malam tahun baru. Makanya, saya membayarkan gaji mereka. Sangat sulit merayakan tahun baru tanpa uang,” jelas Petar.

“Mereka akan mengembalikan uang itu saat menerima gaji pertama nantinya. Saya berharap manajemen bisa segera menyelesaikan masalah ini, supaya pemain terus bersemangat mempersiapkan diri menghadapi kompetisi musim ini,” lanjutnya.

Dua peristiwa ini memang menggambarkan potret buram sepak bola Indonesia. Sebab, sampai saat ini pun, kasus tunggakan gaji pemain masih saja terus terjadi.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

Load More