Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 23 Agustus 2023 | 08:49 WIB
Tim Satgas Waspada Investasi (SWI) Daerah Sulawesi Selatan, menyelenggarakan sosialisasi kepada masyarakat di Pinrang untuk mewaspadai penipuan berkedok investasi, Senin 21 Agustus 2023 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Bentuk penipuan keuangan yang berkedok Investasi padahal bodong atau palsu membuat publik prihatin.

Tim Satgas Waspada Investasi (SWI) Daerah Sulawesi Selatan, terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Diskominfo-SP Sulsel, Polda Sulsel, dan lembaga lain pun menyelenggarakan sosialisasi kepada masyarakat di Pinrang untuk mewaspadai penipuan berkedok investasi.

Tampil sebagai pemateri masing masing: Kepala OJK regional 6 Sulampapua Darwisman, Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Diskominfo-SP Sulsel Sultan Rakib, Kepala Unit 2 sub Ditreskrimsus Polda Sulsel AKP Kamaluddin.

Acara ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Pinrang Abdul Rahman Mahmud.

Baca Juga: Tekanan Inflasi, Perusahaan Investasi Indonesia PHK Massal Karyawan

Dalam pemaparannya Kepala OJK Regional 6 Darwisman mengatakan, bahwa dirinya menganalogikan bahwa investasi online bodong saat ini sama jenisnya investasi Kospin era tahun 1990-an silam di Kabupaten Pinrang.

“Makanya masyarakat jangan percaya dan selalu siap menginvestasikan dananya di investasi bodong. Itu sama dulu ya di sini Kospin. Itu sama pak ibu,” ujar Darwisman.

Dalam kesempatan itu, Darwisman menyampaikan ada beberapa ciri lembaga atau perusahaan investasi online. Salah satunya adalah yang memiliki izin OJK. Saat ini hanya 102 perusahaan investasi online yang dibawah pengawasan OJK, dan kenyataannya sebanyak 3.000 jasa investasi bodong beredar.

Sementara itu, Sultan Rakib Kabid Aplikasi dan Informatikan DiskominfoSP Sulsel mengatakan, bahwa yang membuat masyarakat gampang tergiur investasi bodong karena bertemunya tiga titik.

Titik pertama adalah kemajuan dan akselerasi transformasi digital, titik kedua adalah gaya masyarakat yang selalu mau kelihatan mewah, dan titik ketiga adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang literasi digital termasuk literasi digital keuangan.

Baca Juga: APL Investasi Fasilitas Gudang Kesehatan di Jawa Tengah

“Harus waspada sekarang. Pelaku kejahatan tipu-tipu gampang memasuki hp bapak ibu. Bersikap bijaklah dalam menggunakan sosial media, jangan biarkan jempol kita mengalahkan pikiran kita,” imbau Sultan Rakib, dalam rilisnya Rabu 23 Agustus 2023.

Load More