SuaraSulsel.id - Jika berkunjung ke Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, wisatawan akan melihat sebuah bangunan cantik yang terletak di ketinggian.
Itu adalah bangunan rumah kuno bentuk akulturasi arsitek Eropa dan Bugis. Namanya Vila Yuliana. Letak tepatnya berada di jalan Pengayoman, Desa Botto, Kecamatan Lalabata.
Vila Yuliana merupakan bangunan bersejarah peninggalan Pemerintahan Hindia Belanda yang berdiri lebih seabad silam. Bangunan bercat putih yang dikombinasi dengan warna hijau itu dibangun pada tahun 1905 lalu oleh Gubernur pemerintahan Hindia Belanda, bernama C.A Kroesen.
Dari strukturnya, denah bangunan Vila Yuliana berbentuk segi empat dan terdiri dari dua lantai. Pada bagian atap terlihat ada cerobong asap, seperti rumah orang Belanda pada umumnya.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik tentang Lampu Merah, Memiliki Sejarah yang Panjang
Sementara, di bagian depan ada serambi yang dihalangi oleh tiang-tiang beton. Dinding depannya dilengkapi dua pintu masuk, begitupun di bagian belakang.
Vila Yuliana mulai dibangun pada tahun 1900 dan selesai pada tahun 1905. Vila ini dibangun langsung oleh seorang arsitek Belanda yang sengaja didatangkan oleh Gubernur C.A. Kroesen.
Dahulu, Raja Soppeng punya kesepakatan dengan kolonial. Bahwa Belanda boleh masuk ke Soppeng asal tidak mengganggu keamanan warga.
Raja memilih upaya diplomasi untuk menghindari pertumpahan darah. Raja pun menyetujui adanya rencana pembangunan vila di tengah kota itu.
Dalam buku "Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia" disebutkan Vila Yuliana rencananya dibangun untuk jadi tempat tinggal bagi ratu Wilhelmina dan anaknya yang baru saja lahir bernama Yuliana. Keluarga kerajaan saat itu memang berencana untuk berkunjung ke Sulawesi Selatan.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap putri Yuliana yang baru lahir, Kroesen kemudian memberi nama tersebut dengan "Yuliana". Vila itu kemudian akan diserahkan ke ratu Wilhelmina sebagai hadiah.
Penyerahan itu juga simbolik kekuasaan dari Kerajaan Soppeng kepada Pemerintah Hindia Belanda, yang pernah digunakan sebagai kediaman resmi kontrolir Soppeng pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Baca Juga: Kisah Oei Tiong Ham, Crazy Rich Hindia-Belanda Asal Semarang: Pernah Dijuluki Raja Gula Asia
Lokasi Vila berhadapan langsung dengan istana raja Soppeng. Namun posisinya lebih tinggi. Hal tersebut menandakan bahwa kedudukan kerajaan Belanda pada zaman itu lebih tinggi dari pribumi.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
Terkini
-
Gawat! Demo Ojol Nasional Ancam Lumpuhkan Kota-Kota Besar
-
Pemprov Sulsel Laporkan Magdalena De Munnik ke Polisi atas Dugaan Dokumen Palsu
-
Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Senin, Begini Caranya!
-
BRI dorong berkelanjutan hingga salurkan Rp796 Triliun untuk Sustainable Finance
-
106 Koperasi Merah Putih Segera Beroperasi di Sidrap