Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 17 Juli 2023 | 16:01 WIB
Profil Mira Hayati (Instagram/@mirahayati29)

SuaraSulsel.id - Seorang pengusaha skincare di kota Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Mirahayati mencak-mencak gegara sampah. Videonya viral media sosial.

Dalam video tersebut terlihat Mirahayati marah gegara sampahnya yang menumpuk di depan pagar tidak diangkut petugas kebersihan. Ia mengaku petugas memintanya membayar Rp500 ribu.

"MasyaAllah, bahayanya tukang sampah di sini. Ini kalau ada acara, sampahnya mau diambil kalau dibayar Rp500 ribu," kata Mirahayati dalam video tersebut.

Mirahayati mengaku tinggal di wilayah Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya. Petugas sampah di daerah tersebut memintanya harus membayar ratusan ribu terlebih dahulu sebelum diangkut.

Baca Juga: Breaking News: Ketua Bidang Organisasi Pemuda Pancasila Meninggal Dunia di Pantai Losari Kota Makassar

"Tidak mau lagi diambil (diangkut) karena tidak dibayar. Dia lihat banyak uang mungkin, jadi setiap ambil sampah Rp500 ribu," ungkapnya.

Wanita yang sempat viral karena beli tas emas ratusan juta itupun merasa diperas. Ia menyebut petugas kebersihan di wilayah tempat tinggalnya sudah keterlaluan.

"Jadi kalau ada acara mau ambil sampah dibayar Rp500 ribu. Mana ini petugas sampah. Seandainya saya ketemu, kalian korupsi ini atau apa?," keluhnya.

"Masa harus dibayar Rp500 ribu baru mau diambil sampahnya. Keterlaluan ini di Daya, sudah kelewatan. Mentang-mentang dia lihat banyak uang jadi saya dikasih begini," kata Mirahayati.

Namun setelah ditelusuri, wilayah tempat tinggal Mirahayati bukan di Kecamatan Biringkanaya. Melainkan di Kapasa Raya, Kecamatan Tamalanrea.

Baca Juga: Buntut Kerusuhan Suporter PSM Makassar, Ini Sanksi dari Komdis PSSI

Camat Tamalanrea Andi Salman yang dikonfirmasi mengatakan sementara menelusuri video tersebut. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan lurah Kapasa Raya.

Salman mengaku bisa saja yang meminta uang adalah oknum masyarakat setempat yang disewa perumahan. Namun, jika yang memalak adalah petugas kebersihan kelurahan, maka tentu akan diberi sanksi.

"Iya (di Tamalanrea). Saya sementara koordinasi dengan Lurahnya apa betul ada petugas kita yang sampai minta uang. Kalau betul, kita pecat karena mereka sudah dapat gaji dan uang BBM. Tapi mau kita kroscek dulu siapa orangnya," tegasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More