SuaraSulsel.id - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan melakukan penelusuran jaringan terkait praktik penanaman ganja oleh dua pelaku. Usai digrebek petugas pada salah satu villa mewah di Perumahan Mutiara Zahrah Permai, Jalan Pelita Taeng, Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
"Jaringan mendapatkan bibit sampai sekarang masih pendalaman," kata Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi Dodi Rahmawan di Makassar, Rabu 28 Juni 2023.
Dari proses pendalaman kepada dua pelaku masing-masing laki-laki berinisial I (39) pekerjaan buruh dan HN (60) pemilik rumah bekerja sebagai karyawan swasta, kata dia, mereka membeli bibit ganja itu melalui internet.
"Berdasarkan interogasi di lokasi, terduga mengakui bahwa terduga atas nama HN membeli melalui media online (daring) dan kami akan telusuri jaringan mana ini," katanya menekankan.
Baca Juga: Seluruh Kepala Desa dan Lurah di Kabupaten Gowa Bertemu Ganjar Pranowo
Sebelumnya, tim Ditresnarkoba Polda Sulsel bersama BNNP Sulsel menggerebek villa mewah di Jalan Pelita Taeng, Desa Bontoala, Kabupaten Gowa pada Selasa (27/5) usai mendapatkan informasi dari masyarakat.
Dari informasi itu ditindaklanjuti dengan memonitor cukup lama sekitar sebulan untuk mendeteksi serta memastikan kebenarannya. Petugas akhirnya menangkap dua orang pelaku beserta barang bukti 14 pot bibit ganja ditaruh di lantai tiga teras rumah tersebut.
Pengakuan HN selaku pemilik villa itu, bibit ganja itu diperoleh dari media daring. Kemudian menanamnya dengan dalih untuk dikonsumsi serta terapi pengobatan herbal. Daun ganja tersebut dicampurkan mie instan lalu dikonsumsi.
"Itu ditanam hanya untuk obat kesehatan dan terapi. Dicampur mie, baru dimakan," katanya berdalih.
Sedangkan pengakuan I hanya disuruh HN menanam dan merawat ganja itu yang sudah mulai tumbuh membesar. Pekerjaan ini dilakoninya selama dua bulan dan ia diberikan gaji setiap bulan oleh HN sebesar Rp2 jutaan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ribuan Jendral Deklarasi Ganjar dan Mahfud MD Demi Selamatkan NKRI
"Tumbuhan ini katanya untuk obat herbal terapi, jadi saya disuruh kerja, jaga rumah dan urus ini tanaman. Saya tidak tahu kalau ini ganja. Sudah satu bulan setengah bibit ini ditanam dan mulai besar. Sudah dua bulan saya kerja disini pak," tuturnya.
Kedua pelaku dikenakan pasal 114 ayat (2) subsider pasal 111 ayat (2) Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana hukuman penjara lima tahun atau lebih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pemain Keturunan Ambon Rp 34,8 Miliar Eligible OTW Ronde 4, Jadi Pelapis Jay Idzes
Pilihan
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
-
BREAKING NEWS! Daftar 30 Pemain Timnas Indonesia U-23 untuk TC di Jakarta
-
Bank Dunia Buka Suara Usai Ungkap 194 Juta Rakyat RI Masuk Kategori Miskin!
Terkini
-
Anak Kecanduan Medsos? Menteri Meutya Usul Larangan HP di Sekolah, Setuju?
-
Fadli Zon Ungkap Fakta 'Perkosaan Massal' Mei 1998
-
Viral Parkir Bandara Sultan Hasanuddin Rp100 Ribu Dijaga Anggota TNI, Ini Penjelasan Angkasa Pura
-
Polisi Tembak TNI Gadungan Pencuri Emas dan Ponsel Warga
-
53 Ribu Roti Gratis Dibagikan ke Warga Makassar