SuaraSulsel.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen untuk terus mendorong optimalisasi jaringan yang dalam upaya peningkatan bisnis internasional di 2023. Perseroan telah menetapkan sejumlah rencana dan target yang ingin dicapai pada segmen bisnis ini.
Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan peluang BNI untuk mengoptimalkan serta meningkatkan kinerja jaringan kantor cabang luar negeri (KCLN) masih terbuka lebar.
Perseroan berencana mengejar sejumlah target yang utamanya dimulai dari akuisisi grup usaha debitur segmen Top Tier BNI dengan total pipeline mencapai US$825 juta.
“Tentunya kami optimistis dengan target yang kami tetapkan untuk mengoptimalkan segmen internasional banking,” katanya.
Baca Juga: Isi Dompet Reino Barack Dibongkar Kiky Saputri, Ternyata Nominalnya Segini
Silvano menambahkan perseroan juga akan mengakuisisi debitur, baik dari sisi supplier maupun dari sisi buyer, perusahaan Top Tier BNI. Untuk segmen ini, BNI menargetkan pipeline penyaluran sekitar US$19 juta.
BNI juga telah memiliki program untuk mengakuisisi segmen non-Indonesia related, khususnya untuk kebutuhan pembiayaan trade facility, term loan, dan investment. BNI akan fokus pada perusahaan Top 10 Industry dan listed company yang memiliki investment grade dan revenue stabil pada segmen ini.
“Segmen ini kami targetkan dapat melakukan disbursement sekitar US$128,9 juta,” kata Silvano.
Tidak hanya itu, lanjut Silvano, BNI juga memiliki target untuk berpartisipasi dalam kredit sindikasi Top Tier nasabah dengan Total Pipeline US$826,26 juta.
Perseroan juga melakukan pembiayaan dengan skema supply chain financing, dengan memberikan pembiayaan pada supplier debitur Top Tier. BNI memperkirakan dapat mengambil porsi pembiayaan hingga US$30 juta.
Baca Juga: 7 Cara Memilih Supplier yang Tepat untuk Meningkatkan Keuntungan Bisnis
“Pada segmen UMKM diaspora dan Indonesia Related Business, serta MoF, Kami menargetkan dapat mendorong pembiayaan hingga US$362,9 juta. Kami juga membuka peluang kerja sama dengan bisnis korporasi dan komesial kantor pusat yang dibukukan di kantor cabang luar negeri atau offshore loan,” tutup Silvano.
Berita Terkait
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Rp221 Miliar di ISEF
-
Gandeng Sequis AM, Bank Ina Beri Pilihan Investasi Reksa Dana ke Nasabah
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Pemegang Saham Pengendali KB Bank Fasilitasi Operasi Jantung Gratis Anak-anak Indonesia di Korea
-
4 Sumber Kekayaan Jordi Onsu, Ngaku Tenang Dengar Kajian Islam dan Meyakini Al-Quran
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
Ditangkap di Makassar! Remaja Penikam ODGJ di Pangkep Tak Berkutik
-
Dewan Pers Apresiasi Komitmen BRI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis
-
Praktik Prostitusi Online di Pangkep Terbongkar
-
Ketum Dewan Korpri Prof Zudan Tinjau Lokasi Tiga Cabang Lomba MTQ Korpri VII
-
Terdakwa Penimbun Istri di Makassar Divonis Seumur Hidup