Any diketahui memulai karirnya di Provinsi Papua. Ia pertama kali menjabat sebagai kepala seksi di Kanwil Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Parpostel).
"Saat ada aturan PP nomor 41 soal otonomisasi, lalu saya disuruh memilih antara Jakarta atau daerah asal, tapi saya pilih Makassar," ujarnya.
Di Makassar, Any malah terdampak mutasi. Jabatannya harus turun satu tingkat karena mengikuti peraturan yang berlaku.
Ia menjadi staf biasa di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Hingga akhirnya diangkat menjadi Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Museum Lagaligo.
Baca Juga: Padahal Diajak 'Nikmat' di Atas Ranjang, Buya Yahya: Perempuan Keblinger Otaknya
Di sinilah karirnya jabatannya menanjak naik. Ia menghadirkan program "Gerakan Sayang Museum". Konsepnya adalah masyarakat bisa melihat museum dimana saja. Bahkan di dalam mal.
Berkat kerja kerasnya, Gubernur Syahrul Yasin Limpo saat itu melihat potensinya. Any dipercaya membidangi promosi kepariwisataan. Setelah sebelumnya menjabat Kepala Hubungan Lembaga Wisata Internasional.
Ia melakukan sejumlah terobosan seperti mencetuskan kerjasama penerbangan internasional melalui Bandara Sultan Hasanuddin. Bahkan ia dikenal sebagai wanita penggagas penerbangan internasional di Sulsel.
"Saya ingin bagaimana caranya agar penerbangan internasional bisa hadir di sini. Maka waktu itu saya kerja sama dengan Air Asia, pertama kalinya," kata Any.
Kerja sama yang dilakukan dengan penerbangan asal Malaysia itu dilakukan dengan sistem penyertaan promosi ke setiap kegiatan pariwisata di Sulsel. Pertama, rute Ujung Pandang-Malaysia. Lalu, berhasil merayu Garuda Indonesia untuk penerbangan rute Ujung Pandang-Singapura.
Baca Juga: 3 Nama Calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Mendagri Akan Pilih Satu Nama
Any mampu mempromosikan Sulawesi Selatan sebagai destinasi pariwisata pilihan. Di Bandara Changi Airport Singapura, Syahrul Yasin Limpo saat itu sempat terperangah melihat wall bandara dan taksi di sana.
Semuanya di-branding dengan pariwisata di Sulsel. Seperti rumah Toraja dan laut Selayar.
"Kita sengaja pilih Singapore karena memang negara itu adalah hub wisatawan dari seluru Asean," ungkapnya.
Usai membidangi pariwisata, Any terpilih jadi Kepala Biro Ekonomi dan Kerjasama Pemprov Sulsel. Bersama tim, ia pernah mendapat penghargaan dari Presiden RI, Joko Widodo sebagai pengendali inflasi terbaik di Indonesia.
"Saya pernah capai inflasi menurun 2,92 yang sebelumnya, mencapai 4 sampai 8 persen," ungkapnya.
Ia lalu ditunjuk sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemprov Sulsel sejak tahun 2017 sampai sekarang.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa