Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 21 Februari 2023 | 12:37 WIB
Direktur RSKD Dadi Makassar Arman Bausat saat berbincang dengan jurnalis di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa 21 Februari 2023 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Tujuh pasien orang dengan gangguan jiwa di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi kabur. Salah satu penyebabnya diduga karena butuh seks.

Hal tersebut diungkapkan Direktur RSKD Dadi Makassar, Arman Bausat. Ia menyebut, enam dari tujuh pasien itu sudah ditemukan.

Kata Arman, salah satu penyebab mereka kabur karena butuh tempat untuk menyalurkan seks.

"Namanya laki-laki, punya birahi, punya seks yang tinggi. Ada masa tiba-tiba hormon berlebihan dan harus mereka salurkan," ujar Arman pada kegiatan "Ngobrol Santai" bersama wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa, 21 Februari 2023.

Baca Juga: Wanita Disarankan Tak Boleh Langsung Mandi Pasca Berhubungan Suami Istri? Simak Penjelasan Dokter Boyke

"Kita bisa bayangkan pasien ini tinggal dalam kamar terus menerus. Sebagai laki-laki, dia ini bergairah, sehingga cari cara bagaimana supaya bebas," lanjutnya.

Arman menjelaskan pasien ODGJ berbeda dengan pasien pada umumnya. Fisik mereka sangat kuat.

Para ODGJ ini lalu bekerjasama untuk membobol dinding agar bisa kabur. Padahal, ada banyak cara yang dilakukan pihak rumah sakit agar mereka tidak bisa melarikan diri.

"Otaknya yang bermasalah, tapi fisiknya sangat kuat. Plafon sudah kita kasih spandek sehingga pasien tidak bisa menjebol. Tapi mereka tetap punya cara lain, misal kamar mandi dijebol. Mereka bekerjasama," kata Arman.

Bahkan pernah ada kasus pasien membongkar dinding blok wanita. Mereka mencari tempat pelampiasan seks.

"Sampai dulu ada ODGJ perempuan yang sampai hamil, tapi (kasusnya) sudah lama, sebelum diperketat," beber Arman.

Baca Juga: Atasi Perlawanan RANS Nusantara, Luis Milla Senang PERSIB Mampu Bangkit Pasca Kalah dari PSM

Kata Arman, enam dari tujuh pasien yang kabur sudah ditemukan. Setelah ditelusuri, ternyata mereka kembali ke rumahnya.

Sementara satu orang masih dinyatakan hilang. Pihak rumah sakit sudah melakukan koordinasi dengan polisi untuk mencari pasien tersebut.

Ia menambahkan saat ini masih ada sekitar 400 pasien di RSKD Dadi yang dirawat karena ODGJ. Angka ini terus menurun tiap tahunnya karena banyak yang sudah dinyatakan sembuh.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More