Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 31 Januari 2023 | 07:37 WIB
Kereta api di Sulawesi selatan resmi beroperasi, Sabtu, 29 Oktober 2022. Untuk tahap awal, kereta akan melayani rute Barru-Pangkep secara gratis [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap mengoperasikan kereta api perintis lintas Makassar-Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang merupakan salah satu proyek strategis nasional.

"KAI siap menjalankan amanah yang diberikan oleh pemerintah dalam menjalankan transportasi kereta api yang aman, efisien, dan ramah lingkungan di Sulawesi Selatan," ujar Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Senin 30 Januari 2023.

Ia mengatakan penugasan untuk pengoperasian kereta api Makassar-Parepare merupakan amanah yang penting karena jalur ini merupakan pembuka transportasi kereta api kawasan Indonesia Timur yang pertama.

"KAI berkomitmen melaksanakan penugasan sesuai dengan 'good corporate governance" sehingga betul-betul bisa memenuhi harapan seluruh 'stakeholder'," ujar Joni.

Baca Juga: Viral Tembok Stasiun Manggarai Retak, Publik Pertanyakan Keseriusan Pemerintah

Sebagai bentuk kesiapan, KAI dalam hal ini membentuk kemitraan bersama PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) dengan nama Konsorsium Kereta Api Sulsel yang bertugas menyelenggarakan kereta api Makassar-Parepare tersebut.

Penugasan itu berdasarkan penunjukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kepada Konsorsium Kereta Api Sulsel melalui Surat Nomor: 153/LLA.KA/VI/2022 tanggal 27 Juni 2022.

KAI menyatakan hadirnya layanan kereta api di luar Pulau Jawa dan Sumatera merupakan bentuk pemerataan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

Selain itu, KAI juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 3 Juni 2022 tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan serta Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia.

Melalui kolaborasi tersebut, KAI dan Unhas melakukan kajian, studi, dan evaluasi yang diperlukan untuk memastikan kereta api dapat beroperasi secara berkelanjutan di Sulsel, baik dari segi angkutan penumpang maupun barang.

Baca Juga: Stasiun Manggarai Megah Tapi Selalu Sesak, Warganet Mencak-mencak

Adapun pembangunan kereta api di Sulsel saat ini sudah terbangun kurang lebih 110 kilometer (km), terbentang dari Kabupaten Maros sampai dengan perbatasan Kabupaten Barru. Sementara yang sudah beroperasi, yaitu angkutan penumpang dengan uji coba terbatas di lintas Garongkong sampai dengan Mangilu.

Proyek kereta api Makassar-Parepare merupakan bagian dari jaringan kereta api Trans Sulawesi yang akan menghubungkan Makassar sampai dengan Manado.

Saat ini, KAI sedang menyiapkan sarana berupa dua rangkaian kereta penumpang dan sumber daya manusia (SDM) guna mendukung pengoperasian kereta tersebut seperti masinis, "customer service on train", dan teknisi kereta api.

Sedangkan pembangunan jalurnya sedang dilakukan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT Celebes Railway Indonesia sebagai operator prasarana secara paralel.

Sebelumnya, Kemenhub optimis bahwa saat dioperasikan nanti, kereta api Makassar-Parepare dapat memberikan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di kawasan Sulsel.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menyatakan DJKA telah melakukan beragam upaya, salah satunya dengan mendorong pemanfaatan area stasiun untuk menunjang UMKM asli masyarakat setempat.

"Mungkin ke depan di stasiun-stasiun ini akan ada kedai kopi, tempat nongkrong dan kuliner lokal, yang berasal dari UMKM yang sudah dikurasi," kata Risal dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/1).

Load More