SuaraSulsel.id - Fakta baru kasus penculikan dan pembunuhan Muhammad Fadli Sadewa (11) di Kota Makassar terungkap. Pelaku ternyata sempat menonton soal perdagangan organ tubuh di salah satu TV nasional.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto. Ia mengatakan pelaku sempat menonton cuplikan TV soal perdagangan organ tubuh manusia.
"Dia pernah nonton tentang peristiwa perdagangan organ di salah satu TV nasional. Kita cek dia juga searching di google," ujar Budhi di Mapolrestabes Makassar, Kamis, 12 Januari 2023.
Kata Budhi, polisi sudah mendalami jejak digital internet yang ditelusuri oleh pelaku. Hasilnya, tidak ada sindikat perdagangan organ tubuh yang dihubungi.
Baca Juga: Mengenal Yandex, Situs Asal Rusia yang Bikin Remaja Makassar Terinspirasi Jual Organ
Pelaku AD (18 tahun) diketahui hanya membuka aplikasi Yandex dan menghubungi salah satu calon pembeli lewat email. Namun, ternyata hasilnya nihil karena email tersebut fiktif.
"Dari jejak digital, untuk sementara belum kita temukan jaringan perdagangan organ. Tersangka ini baru coba-coba dan ternyata alamat (email) yang dihubungi itu fiktif. Jadi dia belum pernah berkomunikasi dengan pembeli," sebutnya.
Budhi mengaku polisi masih menunggu hasil tes kejiwaan pelaku dari psikolog. Hasilnya baru akan diketahui pekan depan.
Nantinya, polisi akan mengetahui apakah pelaku sering menghayalkan motif dari pembunuhan tersebut.
"Nanti kita lihat hasil pemeriksaan psikologinya, apakah dia sering menghayal atau apa. Nanti hasilnya akan kita sampaikan," katanya.
Baca Juga: Saksi Mata Penculikan dan Pembunuhan Anak di Kota Makassar Ditempatkan di Rumah Aman
Sebelumnya, pelaku penculikan dan pembunuh Muhammad Fadli Sadewa (11), AD mengungkap alasan kenapa nekat membunuh korban. Ia bilang terdesak kondisi perekonomian.
AD mengatakan setiap hari dimarahi orang tuanya. Keluarganya sering cekcok karena masalah perekonomian.
Ia kemudian mencari tahu di internet bagaimana cara mendapatkan uang banyak. Niatnya untuk membantu perekonomian keluarga.
"Setiap hari saya dimarahi orang tua, jadi saya cari tahu di internet bagaimana cara jual organ tubuh," ujar AD.
Dari internet ia mengetahui bahwa penjualan organ tubuh bisa dilakukan lewat Yandex. Ia kemudian mengakses laman tersebut dan melihat bahwa harga organ tubuh nilainya cukup fantastis.
AD mengaku tergiur sebab melihat harga ginjal di aplikasi tersebut senilai 80 ribu dolar atau lebih Rp1 miliar. Pikirnya, uang itu bisa untuk membangun rumah dan membantu biaya pendidikan saudaranya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- Roy Suryo Datangi Lokasi Pasar Pramuka, Ditemukan Banyak Pemberitahuan soal Ijazah
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Eropa Rp 100 Jutaan, Desain Elegan dan Menawan
- Kontras Persiapan Timnas Indonesia dan Malaysia Jelang Piala AFF U-23, Merah Putih Tanpa Uji Coba
- Bingung Pilih Parfum Tahan Lama di Cuaca Panas? Ini Rekomendasi Terbaiknya
Pilihan
-
Ada Evaluasi, Ini 52 BUMN yang Dilarang Danantara Rombak Jajaran Direksi
-
Siapa Patricio Matricardi? Pemain Berbandrol Rp6 M yang Dirumorkan ke Persib
-
5 Mobil Lawas Rp30 Jutaan: Barang Sejuta Kenangan, Performa Tak Lekang Jaman
-
Kejanggalan Status Kewarganegaraan Mees Hilgers, Media Belanda Ungkap Hal Mengejutkan
-
Kenapa Persija Tak Seagresif Persib di Bursa Transfer?
Terkini
-
Kapan SPMB SMP 2025 di Kota Makassar? Ini Jadwal Lengkap dan Kuota yang Tersedia
-
BRILiaN dan BRI, Pilar Kuat di Balik Sukses UMKM ToRi Coffee
-
Nomor WA Lapor Pelanggaran di Lokasi Wisata Ekstrem Indonesia
-
Eksplorasi Migas di Selat Makassar, Kabupaten Ini Minta Hak 10 Persen
-
Program Gratis Iuran Sampah Kota Makassar Berlaku Juli 2025, Siapa Saja Berhak?