SuaraSulsel.id - Warga Daehyeong-dong, Daegu, Korea Selatan melakukan aksi protes pembangunan masjid. Dengan cara melakukan pesta babi panggang di depan area tempat ibadah umat Islam.
Tidak hanya itu, warga Daegu, Korea Selatan juga sengaja memanggang beberapa kepala babi yang besar. Agar sikap protesnya dapat dilihat oleh umat muslim setempat.
Tidak hanya kepala babi, dilansir dari koreaherald.com melalui Terkini.id -- jaringan Suara.com, warga ramai-ramai membuat spanduk besar yang bertuliskan ‘Kami sangat tidak setuju dengan pembangunan masjid penganut agama Islam’.
“Pesta babi panggang telah dimulai dan dilakukan di depan area pembangunan masjid di Daehyeong-dong, Daegu,” ujar jurnalis setempat, Raphael Rashid, Senin 2 Januari 2023.
“Kepala babi sengaja dipamerkan dan semua hasil babi panggang ini dibagikan ke seluruh warga sebagai makan siang warga kawasan tersebut,” lanjutnya.
Melihat aksi warganya, Hong Joon-pyo selaku Wali Kota Konservatif Daegu turut mengecam tindakan keji tersebut.
“Secara konstitusi, kebebasan beragama seharusnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun,” kata Hong Joon-pyo.
“Dan itu berlaku untuk pemeluk agama apapun,” tambahnya.
Disisi lain, pembangunan masjid di Daehyeong-dong, Daegu ini diprakarsai oleh enam muslim berkewarganegaraan Pakistan dan Bangladesh.
Baca Juga: Menara Masjid yang Sedang Diperbaiki Roboh Diterjang Hujan Angin
Mereka membeli salah satu properti yang ada di Daehyeong-Dong dan merencanakan akan mengubah bangunan itu menjadi masjid.
Namun rencana mereka diketahui oleh warga lokal sehingga munculah berbagai aksi protes mulai dari kepala babi hingga spanduk.
Lebih lanjut, Muaz Razaq yang merupakan penganut agama Islam dan mahasiswa asal Pakistan dan berkuliah di Kyungpook National University mengaku sudah tidak asing dengan sikap rasisme yang dialami umat muslim di daerahnya.
“Tetangga disini beberapa kali dengan sengaja membuat babi panggang untuk mengganggu para mahasiswa muslim,” ucap Muaz Razaq.
“Beberapa orang lainnya bahkan menyalakan musik dengan kencang pada saat memasuki waktu ibadah shalat dan mematikan musiknya ketika shalat telah selesai,” sambungnya.
Muaz Razaq menjelaskan sejak tahun 2014, semua murid beragama Islam di Kyungpook National University memanfaatkan salah satu rumah sebagai tempat melakukan shalat.
Kemudian pada bulan Desember 2020, rencana pembangunan masjid mulai dilaksanakan dan telah mendapatkan izin resmi dari pihak yang berwenang.
Rencananya akan dibangun masjid dua lantai setinggi 20 meter dengan menara di puncaknya.
“Bangunan lama yang dulunya digunakan oleh sekitar 150 umat Islam, kebanyakan mahasiswa Kyungpook National University, bukanlah bangunan yang layak untuk tempat shalat. Ada beberapa masalah seperti tidak ada sistem pendingin dan tidak ada pemanas lantai,” paparnya.
“Juga karena rumahnya kecil, jadi banyak siswa yang harus berdiri di luar,” imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
BMKG: Makassar Belum Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Yusril Belum Butuh Tim Pencari Fakta Kerusuhan Makassar, Kenapa?
-
Korban Bencana Meningkat? Sekda Sulsel Bongkar Penyebab & Solusi yang Jarang Diketahui
-
Gubernur Andi Sudirman Temui Korban Kebakaran Jalan Baji Dakka
-
Pencuri dan Penadah Barang Hasil Kerusuhan DPRD Makassar Ditangkap