SuaraSulsel.id - Bencana tanah longsor dan pohon tumbang terjadi di Kampung Bangkeng Tabbing, Lingkungam Bontote’ne Keluraham Bontolerung, Kecamatan Tinggimocong Kabupatem Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu 24 Desember 2022.
Mengutip Terkini.id -- jaringan Suara.com, tanah longsor tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Akibat tertimbun material longsor.
Selain itu, satu unit rumah 2 lantau rusak berat terkena longsor, satu unit sepeda motor rusak berat, satu unit mobil rusak ringan, tujuh orang korban selamat.
“Benar, telah terjadi bencana alam tanah longsor di wilayah Kecamatan Tinggimoncong yang menyebabkan adanya korban jiwa dan kerusakan material akibat tanah longsor tersebut,” ungkap Kasi Humas Polres Gowa AKP Hasan Fadhlyh.
Hasan menjelaskan dari keterangan saksi bahwa sebelum kejadian masih sempat melihat material longsor ringan di sekitar kejadian dan korban almarhum Muh Arsyad sempat merekam. Namun kemudian pada saat kejadian yaitu sekitar jam 03.00 Wita terjadi longsor susulan yang besar.
“Jadi saat kejadian tersebut ada 7 korban yang berada di lantai 2 terlempar dari rumah. Sehingga berhasil selamat dari timbunan material longsor. Namun 3 (tiga) orang korban yang berada di lantai 1 tertimbun material longsor dan meninggal dunia,” jelasnya.
Adapun identitas korban yang selamat yakni Hendra, Rusli, Tio Hilal, Anjas, Alex, Ulli dan Umar. Sementara korban yang meninggal dunia yakni Muh Arsyad (39), Anwar (36) dan Multazam Syarif Alias Hasan (24).
Sedangkan Kerugian materil sekitar Rp205.000.000 diantaranya 1 unit rumah batu berlantai 2, 1 unit Sepeda motor honda beat, 1 unit mobil.
239 Jiwa Korban Terdampak Banjir di Kota Makassar
Baca Juga: Waspada Ombak 6 Meter di Selat Makassar dan Ombak 4 Meter di Teluk Bone
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin mencatat sejauh ini korban terdampak banjir di Makassar sebanyak 239 jiwa atau 67 KK.
Penyintas banjir tersebut terjadi di dua kecamatan, yakni Manggala dan Biringkanaya. Ia mengatakan sudah ada lima titik pengungsian.
“Ada tujuh perahu karet yang disiapkan dengan petugas lapangan 60 personel,” kata Ahmad, Sabtu, 24 Desember 2022.
Adapun 60 personel tersebut, antara lain, 35 di antaranya adalah tim evakuasi, sementara tim asesemen 15 orang, serta tim medis sebanyak 10 anggota.
Selain banjir, sejumlah pohon pun ikut tumbang dan menyebabkan korban. Ahmad mengatakan upaya pemenuhan dasar korban terdampak pohon tumbang dan banjir dalam bentuk pemenuhan pangan, sandang, air, dan sanitasi.
“Layanan kesehatan telah dilakukan Pemerintah Kota Makassar melalui OPD, TNI dan Polri serta relawan dan organisasi lainnya,” ucap Ahmad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Gubernur Sulsel Update Penanganan Tim Medis di Sumatera: Evakuasi Pasien Berlangsung Intensif
-
Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Keuangan Rp 10 M di Peresmian Kolam Labu Bentenge Bulukumba
-
Jufri Rahman Apresiasi Peran Vital Bank Indonesia Jaga Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Sulsel
-
Fatmawati Rusdi Kunjungi Posyandu Matahari Gowa: Jaga Komitmen Penurunan Stunting Menuju 19 Persen
-
Gubernur Sulsel Hadiri Workshop SMK Go Global, Persiapkan Lulusan Bekerja di Luar Negeri