SuaraSulsel.id - Penyanyi Celine Dion membatalkan tur mendatangnya setelah didiagnosis dengan kondisi neurologis yang langka bernama Stiff Person Syndrome atau sindrom orang kaku.
Sindrom ini menyebabkan kekakuan progresif pada tubuh dan kejang otot yang parah, "sangat jarang" dan mempengaruhi satu dari sejuta orang.
Menurut Dr. Pavan Tankha, Direktur Medis Pemulihan Nyeri Komprehensif di Klinik Cleveland, sindrom orang kaku adalah kondisi neurologis autoimun langka yang memengaruhi sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kekakuan di seluruh tubuh dan kejang otot yang menyakitkan.
Sindrom ini pertama kali dideteksi pada 1920-an (sebagai "sindrom pria kaku") setelah dokter menggambarkan pasien yang jatuh seperti "pria kayu".
Sindrom itu sendiri tidak mematikan, tetapi secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Dan seperti banyak kondisi kronis lainnya, komplikasi terkait dapat menyebabkan harapan hidup yang lebih pendek.
Lantas siapa yang berisiko mengalami sindrom orang kaku?
Siapa pun pada usia berapa pun dapat mengalami kondisi tersebut, kata Dr. Richard Nowak, asisten profesor neurologi di Yale School of Medicine.
Tetapi kondisi ini paling umum terjadi pada orang dewasa paruh baya, antara 30 dan 60 tahun, dan dapat dikaitkan dengan peristiwa yang sangat menegangkan.
"Seperti banyak kondisi kekebalan lainnya, ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria," kata Dr. Nowak.
Adapun sindrom orang kaku seringkali dimulai dengan kekakuan pada batang tubuh dan perut, yang kemudian dapat menyebar ke kaki, lengan, dan wajah.
Awalnya, penurunan mobilitas ini mungkin jarang terjadi, namun lama kelamaan bisa menjadi konstan, menyebabkan orang berjalan sedikit membungkuk atau kehilangan kemampuan untuk berjalan sama sekali.
Orang juga bisa mengalami kejang otot yang menyakitkan atau sakit terus menerus.
Durasi kejang bisa berkisar dari detik hingga berjam-jam, kata Dr. Richard Nowak, dan bisa sangat parah hingga mematahkan tulang atau menyebabkan pasien jatuh.
Gejala dan tingkat keparahannya bervariasi dari orang ke orang, menurut Dr. Nowak. “Ini penyakit individu,” katanya.
Di sisi lain, tidak ada obat untuk sindrom orang kaku, jadi dokter berfokus pada penanganan gejala dan nyeri.
Berita Terkait
-
Makna Tersembunyi di Balik Koleksi Baju Anak Celine Dion, Benarkah Demonik?
-
Lagu 'My Heart Will Go On' Dipakai Tanpa Izin di Kampanye Trump, Tim Celine Dion Protes Keras
-
Penuh Magis! Celine Dion Bawakan Lagu Hymne A L'Amour di Pembukaan Olimpiade Paris 2024
-
Diguyur Hujan, Lady Gaga dan Celine Dion Meriahkan Pembukaan Olimpiade Paris di Atas Sungai Seine
-
4 Hal Menarik Seputar Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Celine Dion Comeback
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan