Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 06 Desember 2022 | 13:10 WIB
Terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Kuat Maruf alias KM menyapa pengunjung dalam sidang lanjutan kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).

SuaraSulsel.id - Terdakwa Kuat Ma'ruf kembali bersaksi dalam persidangan pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022) malam.

Dalam persidangan tersebut, Kuat menjadi sorotan publik karena berbagai celotehannya.

Bahkan, aksinya saat menyapa para pengunjung dalam sidang terlihat lebih percaya diri.

Kuat terlihat sumringah sampai memberikan kode finger heart seperti idol-idol Korea Selatan.

Baca Juga: Pengakuan Ferdy Sambo di Depan Kapolri: Kalau Saya Tembak Yosua, Pasti Pecah Kepalanya

Berikut beberapa celotehan Kuat Ma'ruf dalam sidang lanjutan:

Sebut Kalau Pintar Tak Jadi Supir

Jaksa mencecar Kuat tentang perintah Ferdy Sambo sebelum Brigadir J dibunuh di Duren Tiga pada 8 Juli 2022.

Namun saat dicecar, Kuat justru meminta jaksa bertanya secara pelan.

Kuat mengaku otaknya tidak sampai untuk mencerna pertanyaan Jaksa yang bertubi-tubi.

Baca Juga: Bantah Larang Buka Peti Jenazah, Agus Nurpatria Sebut Hendra Sopan Jelaskan Kematian Brigadir J ke Keluarga

"Bapak nanya saya pelan-pelan. Otak saya nggak nyampai, Pak ini," ucap Kuat sebagai saksi dalam persidangan terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Bripka Ricky Rizal.

"Kalau saya pintar, nggak jadi supir saya pak," ujar Kuat menambahkan.

Ngotot Benar Meski Dibantah Lie Detector

Celotehan Kuat Ma'ruf berlanjut saat kuasa hukum Bharada E atau Richard Eliezer bertanya apakah Kuat Maruf melihat Ferdy Sambo menembak atau tidak.

Namun Kuat mengaku tidak melihat.

"Jadi saudara tidak melihat Ferdy Sambo ditembak atau menembak?" tanya Ronny Talapessy selaku kuasa hukum Richard di ruang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Tidak melihat," jawab Kuat.

Bahkan Ronny Talapessy sampai mencecar Kuat Ma'ruf soal pernyataannya yang dianggap berbohong oleh lie detector.

"Saudara saksi pernah diperiksa Lie Detector?" tanya Ronny.

"Pernah," kata Kuat.

"Tahu hasilnya? Apa hasilnya?" cecar Ronny.

"Katanya berbohong," beber Kuat.

Hasil pemeriksaan lie detector menunjukkan Kuat berbohong ketika dia ditanya soal Sambo ikut menembak Yosua atau tidak.

Meski ktahuan bohong, Kuat justru meragukan alat tersebut dan menyebut pernyataannya yang lebih benar.

"Jadi saudara saksi berbohong saat saudara saksi ditanya lihat Ferdy Sambo menembak tidak saudara saksi bilang tidak, hasilnya apa?" tanya Ronny.

"Berbohong," ucap Kuat.

"Jadi yang benar yang mana?" cecar Ronny.

"Ya benar saya lah itu kan robot," jawab Kuat.

Kontributor : Maliana

Load More