Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 24 November 2022 | 12:26 WIB
Ilustrasi: Warga menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di TPS 12 Desa Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/10/2021). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

SuaraSulsel.id - Seorang kepala sekolah di Kabupaten Bone diduga memaksa sejumlah siswa agar ikut pemilihan kepala desa. Kemudian memilih salah satu calon yang ikut berkompetisi.

Mengutip Fobiz.id -- jaringan Suara.com, kepala sekolah tersebut diduga mengarahkan siswa agar memilih salah satu Calon Kepala Desa di Desa Carawali, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone.

Salah satu siswa SA mengatakan, ia bersama tiga temannya dipanggil kepala sekolah ke ruangan untuk menghadap.

“Saya dipanggil bersama tiga teman saya, baru ditanya mencoblos mi ki,” ucapnya.

Baca Juga: Bupati Pemalang Non-aktif Terima 'Uang Syukuran' Suap Jabatan Senilai Ratusan Juta Rupiah

Setelah menjawab pertanyaannya, kepsek tersebut mengarahkan untuk mencoblos salah satu calon Kepala Desa Carawali.

“Ini Kepsek bilang di kita coblos ki nomor tiga na,” kata siswa.

SA bersama rekannya kemudian menolak. Namun diancam dengan menahan nilai.

“Kita menolak keinginannya tetapi Pak Kepsek sampaikan ke Pak Nandar jangan kasi nilai PPK. Kalau bukan nomor 3 na coblos,” ungkapnya menirukan perkataan Kepsek.

Dikonfirmasi, oknum Kepsek inisial AF tersebut menyangkal telah mengintimidasi muridnya.

Baca Juga: Kepala Sekolah Swasta Jabar Demo di Depan Gedung Sate, Kenapa Dianaktirikan?

“Tidak ada itu begitu, anak-anak ji itu sembarang dia bilang, mana ada kita mau ancam nilainya na mereka ujian, kan tidak relevan to,” katanya.

Bahkan ia berdalih bahwa ia sama sekali tidak pernah mengarahkan atau meminta siswa memilih salah satu Cakades di Carawali.

“Saya tidak pernah mengurusi itu. Kakakku saja dulu maju na nda ku pusingi apalagi ini nda kukenal. Banyaknya itu kuurus masa begituan lagi mau kuurusi di desa apa keuntungannya buat saya,” katanya.

Load More