Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 17 November 2022 | 16:30 WIB
Miniatur rumah adat Toraja jadi cenderamata di KTT G20 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Masyarakat Sulawesi Selatan sangat berbangga. Rumah adat tongkonan asal Toraja jadi cenderamata resmi Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengaku sangat bangga. Saat mengetahui salah satu miniatur rumah adat di Sulsel jadi kenang-kenangan bagi kepala negara di G20.

"Wow, sangat membanggakan. Saya sangat senang karena Toraja akan semakin mendunia," ujarnya, Kamis, 18 November 2022.

Dalam unggahan akun Kemensetneg di instagram, salah satu cinderamata yang dibagikan kepada para delegasi adalah rumah adat Tongkonan.

Baca Juga: Terkuak Ini Isi Obrolan Megawati dan SBY Saat Satu Meja

Rumah adat tersebut dibuat dari perak. Untuk alasnya menggunakan kayu Sonokeling.

Miniatur Tongkonan lalu diletakkan di dalam kotak kaca bevel yang dibungkus dengan kotak bersampul bludru. Untuk membuatnya terlihat semakin mewah.

Di dalam Tongkonan juga ada sepasang pria dan wanita yang memakai busana adat Toraja yaitu Seppa Tallung dan Baju Pokko.

Kata Sudirman, setelah perhelatan G20 nama Toraja akan semakin mendunia. Ia pun mendorong agar rumah adat ini bisa terdaftar di Unesco kelak.

"Toraja ini sangat istimewa. Semoga jumlah wisatawan yang datang ke Sulawesi Selatan terutama Toraja semakin bertambah," sebutnya.

Baca Juga: Viral Foto Iriana Jokowi Bersama Madam Kim Keon-hee Jadi Bahan Bullyan, Netizen Geram: Enggak Punya Akhlak

Diketahui, rumah adat Tongkonan punya nilai filosofis yang tinggi. Rumah ini bagian dari bentuk dari martabat dan harga diri dari masyarakat Toraja.

Rumah ini digunakan para raja dan petinggi adat untuk bermusyawarah dan menyelesaikan masalah. Selain itu, rumah tongkonan tersebut berfungsi sebagai tempat berkumpul dengan warga untuk membincangkan hal tentang upacara adat dan ritual acara kebudayaan lainnya.

Keunikan dari rumah adat tongkonan adalah setiap bagian depan rumah adatnya selalu dijumpai tanduk kepala kerbau.

Tanduk kepala kerbau ini menjadi simbol sebagai status sosial pemilik rumah. Semakin banyak tanduk kepala kerbau, maka semakin tinggi kasta sosial tuan rumah tersebut.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More