SuaraSulsel.id - Pernyataan Wali Kota Jakarta Barat yang banyak dilansir oleh media, dianggap tidak memiliki kepekaan sosial, dan secara etika kemanusiaan sangat tidak tepat.
Hal ini disampaikan Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan.
Tian biasa dipanggil, menilai pernyataan wali kota yang menuduh korban kematian satu keluarga di Kalideres sebagai warga yang anti sosial, sangat tidak etis.
“Seharusnya sebagai pamong, Wali Kota Jakbar tidak tergesa-gesa menuduh orang yang meninggal dengan tuduhan negatif. Secara etika sebagai seorang pejabat itu tidak etis, orang sudah meninggal kok dituduh negatif,” ujar Tian, Minggu 13 November 2022.
Menurut Tian, Wali Kota Jakarta Barat sebelum mengeluarkan pernyataan harus memiliki data lengkap dari hasil mitigasi dan investigasi masalah, tidak menuduh. Dengan mitigasi dan investigasi lengkap, maka Wali Kota bisa menjelaskan secara lengkap apa penyebab kematian satu keluarga di Kalideres.
“Tuduhan keluarga yang meninggal sebagai warga anti sosial jelas tidak menjawab apa penyebab kematian satu keluarga tersebut,” tegas Tian.
Apalagi, Tian melanjutkan. Dalam ilmu sosial yang menerangkan tentang anti sosial memiliki banyak sebab. Tidak hanya karena faktor personal tapi bisa juga disebabkan oleh faktor lingkungan.
“Secara garis besar, interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang menyangkut antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, ataupun individu dengan kelompok,” papar Tian.
Dalam proses interaksi sosial, karena dia merupakan hubungan sosial tentu terkadang mengalami kendala, dan kendala yang dialami tersebut bisa merubah interaksi sosial menjadi disosiatif bukan antisosial, Tian menjelaskan.
“Proses ini merupakan keadaan yang dihasilkan karena adanya pertentangan antar anggota masyarakat. Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif,” tambah Tian.
Banyak bentuk dari disosiatif seperti, persaingan, kontravensi, dan konflik.
“Kalau hanya asal sebut karena anti sosial, yaitu alasan klise untuk menutupi Wali Kota Jakbar tidak memiliki pengetahuan dan wawasan soal apa itu interaksi sosial,” kata Tian.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko mengungkapkan, satu keluarga yang tewas di Kalideres diduga karena kelaparan itu sangat tertutup. Bahkan diduga anti sosial.
Hal ini lantaran keluarga tersebut tidak berinteraksi sosial dengan warga sekitar kediaman mereka di Citra Garden 1 Extension RT 07 RW 15 Blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat.
“Saya dapat dari lingkungan sekitar, RT RW bahwa memang keluarga ini tertutup, tidak berinteraksi,” ujar Yani usai menyambangi rumah satu keluarga tewas tersebut.
Berita Terkait
-
Tim Labfor Polri Olah TKP Penemuan Jasad Sekeluarga Di Kalideres, Kain Putih Dan Sejumlah Dokumen Dibawa Polisi
-
Fakta Terbaru Kematian Satu Keluarga Di Kalideres, Kemungkinan Tidak Meninggal di Waktu yang Sama
-
Live Laporan Terkini Suasana Rumah Lokasi Sekeluarga Tewas Di Kalideres, Tim Labfor Polri Datangi TKP
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Semen Padang vs PSM Makassar: VAR Beraksi
-
Sinyal Eksodus Menguat! Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi 'Bolos' Demi Dampingi PSI
-
Gubernur Sulsel Perintahkan Kenaikan Pajak Ditunda dan Dikaji Kembali
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone